SOLOPOS.COM - Peserta balik kerja bersama Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dari Asrama Haji Donohudan Boyolali memasuki bus sebelum berangkat ke Jakarta, Minggu (14/4/2024). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Sekitar 960 pemudik Lebaran mengikuti program balik gratis ke perantauan dari Asrama Haji Donohudan (AHD) Boyolali pada Minggu-Senin (14-15/4/2024). Mereka balik ke perantauan dengan 20 bus arus balik gratis yang disediakan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).

Kepala Badan Pelaksana BPKH, Fadlul Imansyah, mengatakan AHD Boyolali menjadi salah satu titik keberangkatan para peserta program balik gratis. Total, BPKH menyelenggarakan program balik gratis Lebaran di empat kota keberangkatan yaitu Solo atau Boyolali, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya dengan tujuan Jabodetabek.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Setiap tempat pemberangkatan dijatah 20 bus. Sehingga, BPKH memberangkatkan peserta program balik gratis sebanyak 80 bus. Total ada sekitar 3.600 peserta yang diberangkatkan menuju perantauan.

Program Balik Kerja bersama BPKH itu berkolaborasi dengan mitra kemaslahatan yakni Solo Peduli untuk program dari Solo, BMM untuk Surabaya, DT Peduli untuk Kota Jogja, dan Lazis Muhammadiyah (Lazismu) untuk Kota Semarang

“Dari Solo ada 20 bus yang diberangkatkan. Pada hari pertama ini kami memberangkatkan 10 bus dengan kapasitas per bus 48 orang. Sehingga ada 480 orang yang diberangkatkan, sisanya besok. Total 960 orang,” kata dia seusai pemberangkatan para pemudik yang ikut program balik kerja bersama BPKH di AHD Boyolali, Minggu.

Para penumpang dari Solo akan turun di beberapa lokasi, yakni Terminal Pulogebang, Terminal Kampung Rambutan, Terminal Baranangsiang, dan Terminal Poris. Ia menegaskan uang yang digunakan untuk program balik gratis Lebaran itu bukan berasal dari dana haji yang disetor masyarakat.

Biaya itu berasal dari nilai manfaat atau hasil investasi pengelolaan dana kemaslahatan BPKH. Total anggaran untuk program Balik Kerja bersama BPKH mencapai Rp2,7 miliar untuk empat kota.

Fadlul mengatakan ini adalah tahun kedua BPKH mengadakan program balik kerja gratis untuk masyarakat. Ia menjelaskan pada 2023 telah terlaksana di tiga kota yaitu Jogja, Semarang, dan Surabaya. Ia berharap program tersebut bisa berjalan terus ke depannya.

Animo Tinggi

“Setelah kami lihat, animo [untuk arus balik] cukup tinggi. Sehingga pada tahun kedua kami adakan juga di Kota Solo,” kata dia. Ia mengatakan tingginya antusiasme masyarakat mengikuti program balik kerja gratis bersama BPKH terlihat dari kuota yang disediakan sebanyak 3.600 kursi langsung ludes dalam lima hari sejak dibuka pendaftaran.

Fadlul mengatakan masyarakat yang bisa mengikuti program tersebut adalah orang yang bisa membuktikan bahwa mereka benar-benar bekerja di Jakarta. Lebih lanjut, ia mengatakan program balik kerja bersama merupakan bentuk kepedulian BPKH  kepada  para pemudik yang  hendak balik  ke Jabodetabek tanpa dipungut biaya.

Ia juga memastikan akan menghadirkan perjalanan arus balik yang nyaman, aman, sekaligus menjadi sarana syiar dan edukasi tentang BPKH dan edukasi mengenai pengelolaan keuangan haji. Fadlul Imansyah berharap program Balik Kerja Bareng BPKH dapat membantu pemudik mengurangi pengeluaran transportasi untuk kembali ke Jabodetabek.

Sementara itu, salah satu peserta balik kerja bersama BPKH asal Gemolong, Sragen, Iwan Prasetiyono, menyambut gembira adanya program tersebut. Ia mengatakan hendak menuju ke Bekasi Timur.

Ia mendaftar secara daring setelah mengetahui informasi terkait program balik kerja bersama BPKH dari media sosial. “Saya dan anak saya yang ikut. Waktu mudik tidak dapat mudik gratis, kalau baliknya ini alhamdulillah dapat program ini. Bisa hemat sekitar Rp1 jutaan,” kata dia.

Iwan berharap program tersebut bisa dilaksanakan setiap tahun untuk membantu masyarakat menengah ke bawah yang ingin balik ke perantauan setelah mudik. Peserta lain, Witanto asal Nogosari, Boyolali, juga menyambut gembira program tersebut. Total ada empat orang anggota keluarganya yang bisa masuk program balik ke perantauan gratis bersama BPKH.

“Saya kan pedagang kecil di Kampung Rambutan, sehingga program ini sangat membantu. Bayangkan semisal mudik dengan sepeda motor, tentu sangat bahaya. Dengan begini, bisa aman dan nyaman. Kalau naik bus begini hemat sekitar Rp2 juta,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya