SOLOPOS.COM - Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati bersama para pejabat mengecek progres pekerjaan di proyek Kantor Pemda Terpadu pada akhir pekan lalu. (Istimewa/Diskominfo Sragen)

Solopos.com, SRAGEN — Ada lima proyek strategis di Kabupaten Sragen yang diawasi langsung Inspektorat atau dikenal dengan istilah probity audit. Pembangunan Kantor Pemda Terpadu menjadi salah satu proyek strategis yang diawasi Inspektorat yang ternyata progres pekerjaannya masih minus 5%.

Selain Kantor Pemda Terpadu, empat proyek strategis lainnya yakni pembangunan Sentra Batik Nglangon, Pasar Hewan Sumberlawang, dan dua ruas jalan. Dua ruas jalan itu yakni Majenang-Belukan senilai Rp7 miliar dan Jalan Lingkar Pandang Sangiran Rp6 miliar. Dua proyek jalan itu sudah selesai dikerjakan.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Dari 10 proyek strategis, kami melakukan probity audit di lima proyek strategis terbesar, yakni tiga bangunan dan dua ruas jalan. Audit seperti ini sudah dilaksanakan beberapa tahun ini dan hal ini senada dengan perintah KPK [Komisi Pemberantasan Korupsi],” ujar Inspektur Daerah Sragen, Badrus Samsu Darusi, kepada Solopos.com, Rabu (18/10/2023).

Ada perbedaan audit dan probity audit. Audit merupakan pemeriksaan yang umumnya dilakukan setelah proyek selesai. Sementara probity audit, pemeriksaan dilakukan saat pembangunan masih berjalan atau on going.

Dia menerangkan dari hasil pemeriksaan dan pengawasan, progres pembangunan Kantor Pemda Terpadu masih minus 5%. Hal itu disebabkan adanya pekerjaan technical electric yang belum selesai, yakni pekerjaan instalasi listrik dan lift. Dalam pengerjaannya, kata dia, harus menunggu kesiapan struktur bangunan dulu. Untuk barangnya, kata dia, sudah dalam proses pengiriman.

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengaku meminta Inspektorat untuk mengaudit secara rutin proyek strategis agar berjalan sesuai ketentuan.

“Penyelesaian proyek strategis ini bagian dari target yang harus diselesaikan pada 2023 ini. Inspektorat rajin datang saja ternyata masih minusnya. Kami tidak mau di 2024 ada proyek yang bermasalah yang nantinya berentetan panjang,” harapnya.

Selain menuntaskan proyek strategis, Yuni juga mendorong capaian kinerja pembangunan di Sragen bisa tercapai 90% pada akhir masa jabatannya pada Desember 2024. Masa jabatan Yuni terpangkas setahun lebih karena kebijakan pelaksanaan Pilkada Serentak.

“Angka-angka yang dikejar seperti menekan angka kemiskinan dan pengangguran, meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan indeks pembangunan manusia, serta lainnya,” jelasnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sragen, R. Suparwoto, mengaku sudah membuat desk untuk menyelesaikan persoalan yang membuat adanya keterlambatan progres pekerjaan proyek pembangunan Kantor Pemkab Terpadu. ia merencanakan ada percepatan progres pembangunan dalam sepekan ke depan.

“Evaluasi juga sudah dilakukan per item pekerjaan. Yang bisa dikejar, seperti pengerjaan atap, mulai dari pasang usuk dan reng selesai dan pekan depan mulai pasang genting. Pekerjaan bawah untuk partisi lantai I pekan ini selesai. Kemudian untuk lantai II sudah 30% dan yang lainnya dikerjakan secara paralel,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya