Soloraya
Kamis, 14 Maret 2024 - 16:24 WIB

Dibuka Hari Ini, Omzet Penjualan Kampung Ramadan Sukoharjo Ditarget Rp269 Juta

R Bony Eko Wicaksono  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para pengunjung berjalan melewati stan makanan dan minuman di Kampung Ramadan, Kamis (14/3/2024). (Solopos.com/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SUKOHARJO — Dinas Perdagangan, Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Disdagkop UKM) Sukoharjo menggelar Kampung Ramadan selama 35 hari mulai 14 Maret-20 April 2024. Omzet penjualan di Kampung Ramadan ditarget bisa mencapai Rp269 juta.

Halaman Gedung Pusat Promosi Potensi Daerah (GPPPD) Graha Wijaya Sukoharjo disulap menjadi Kampung Ramadan. Puluhan stan makanan dan minuman berjejer rapi di halaman gedung tersebut. Sementara acara seremoni pembukaan Kampung Ramadan dihadiri oleh Bupati Sukoharjo, Etik Suryani dan sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) di  lingkungan Pemkab Sukoharjo.

Advertisement

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Sukoharjo, Iwan Setiyono, mengatakan Kampung Ramadan merupakan event rutin UMKM setiap bulan puasa. “Kegiatan ini untuk mengenalkan potensi UMKM di Sukoharjo. Sekaligus menggeliatkan sektor UMKM yang berdampak pada perekonomian daerah,” kata dia, Kamis (14/3/2024).

Pada Kampung Ramadan 2023, omzet penjualan para pedagang yang menggelar lapak dagangan di Kampung Ramadan senilai Rp269 juta. Iwan menargetkan omzet penjualan pedagang di Kampung Ramadan 2024 minimal sama dengan tahun lalu.

Selain produk makanan dan minuman, masyarakat juga bisa memesan beragam jenis parsel Lebaran dengan harga bervariatif. “Parsel Lebaran ini juga salah satu produk UMKM lokal yang diberdayakan saat bulan puasa. Justru, kami mendorong para UMKM di Sukoharjo untuk mengenalkan produk di Kampung Ramadan,” kata dia.

Advertisement

Sementara itu, Bupati Etik Suryani mengapresiasi penyelenggaraan Kampung Ramadan Sukoharjo. Event Kampung Ramadan menjadi salah satu terobosan untuk menggeliatkan perekonomian daerah saat bulan puasa.

Etik berpesan para pelaku UMKM agar lebih produktif, inovatif, dan adaptif dalam meningkatkan kualitas produk makanan dan minuman. “Produk makanan dan minuman ini bisa menjadi oleh-oleh dan paket parsel Lebaran 2024. Ini semua produk UMKM lokal yang tersebar di Sukoharjo,” ujar dia.

Dalam kesempatan itu, Bupati Etik juga menyalurkan santunan untuk 150 anak yatim masing-masing mendapat Rp300.000. Penyaluran santunan anak yatim itu merupakan program kerja Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sukoharjo.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif