SOLOPOS.COM - Perawat mempersiapkan ruangan medis pasien di RSUD Ir Soekarno Sukoharjo, Senin (8/5/2023). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO – RSUD Ir Soekarno Sukoharjo mencatat lonjakan pasien demam berdarah yang didominasi anak-anak dalam dua pekan terakhir. Gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) digaungkan untuk mencegah peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD) di Sukoharjo.

Direktur RSUD Ir. Soekarno Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, mengatakan banyak pasien yang mengalami demam tinggi yang dirawat di rumah sakit berpelat merah tersebut. Mereka dirawat kali pertama di Instalasi Gawat Darurat (IGD) sebelum dirujuk untuk menjalani rawat inap. “Mereka diambil sampel darah untuk diuji laboratorium. Banyak pasien yang mengalami demam tinggi dan terindikasi suspect dengue,” kata dia, Jumat (22/3/2024).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Menurut Yunia, rata-rata jumlah pasien yang dirawat di IGD sebanyak 30 pasien per hari. Namun saat ini jumlahnya melonjak dua kali lipat hingga 60 pasien per hari. Mayoritas pasien didominasi kalangan anak-anak yang mengalami demam tinggi, mual, dan muntah.

“Ada juga gejala lain seperti batuk dan pilek. Jika pasien anak-anak maka dirawat di bangsal anak-anak juga,” ujar dia.

Yunia telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Sukoharjo ihwal penanganan penyakit DBD. Dia meminta masyarakat agar lebih proaktif dalam membersihkan lingkungan tempat tinggal mereka yang berpotensi menjadi tempat berkembangbiak nyamuk Aedes aegypti yang menjadi sumber penularan penyakit DBD.

Sementara itu, Kepala Dinkes Sukoharjo, Tri Tuti Rahayu, mengatakan bakal kembali menggaungkan gerakan PSN di tingkat kelurahan/desa hingga rukun tetangga. Gerakan PSN menjadi upaya pengendalian penyakit DBD paling efektif.  Seperti membersihkan pot bunga, ban bekas, saluran drainase, atau tempat-tempat genangan air yang berpotensi menjadi tempat bertelur nyamuk.

Tak hanya di lingkungan rumah, masyarakat juga bisa mengintensifkan gerakan PSN di sekolah, kantor, atau pabrik. “Pengendalian penyakit DBD paling efektif tetap gerakan PSN. Kami mengimbau agar masyarakat memantau bak mandi untuk memastikan apakah ada jentik-jentik nyamuk atau tidak. Jika ada perabotan di luar rumah, harus dibersihkan setiap hari. Jangan sampai ada genangan air yang bisa menjadi tempat bertelur nyamuk,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya