SOLOPOS.COM - Aparat Polres Wonogiri dan anggota PSHW ranting Sidoharjo mengamankan kegiatan halalbihalal PSHW ranting Sidoharjo di Lapangan Desa Mojoreno, Sidoharjo, Wonogiri, Minggu (21/4/2024). (Istimewa/Humas Polres Wonogiri)

Solopos.com, WONOGIRI — Acara halalbihalal perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Winongo atau PSHW Ranting Sidoharjo di Lapangan Desa Mojoreno, Kecamatan Sidoharjo, Wonogiri, Minggu (21/4/2024) siang hingga sore berlangsung meriah.

Seratusan anggota Polres Wonogiri diterjunkan untuk mengamankan kegiatan tersebut. Wakapolres Wonogiri Kompol Heru Sanusi mengatakan ada 109 personel gabungan Polres Wonogiri dan Polsek jajaran yang diterjunkan untuk mengamankan kegiatan halalbihalal PSHW Ranting Sidoharjo tersebut.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kegiatan halalbihalal itu dikemas dengan pentas musik. Menurut dia, tingkat kerawanan kericuhan massa dari kegiatan tersebut lebih meningkat dengan adanya hiburan musik tersebut. Maka dari itu, pengamanan acara tersebut dilakukan secara ketat.

“Hal ini dilakukan untuk menciptakan situasi kamtibmas yang aman dan kondusif serta kegiatan dapat berjalan dengan lancar,” kata Kompol Sanusi kepada wartawan, Minggu.

Dia berharap kepada para penggawa perguruan silat mana pun ketika mengadakan acara yang menghadirkan massa dalam jumlah besar tetap bersama-sama menjaga situasi kamtibmas.

Salah satu upaya itu dengan tidak menggunakan knalpot brong yang tidak sesuai spesifikasi. Selain itu tidak membawa minuman keras dan senjata tajam selama acara berlangsung.

Kepala Seksi Humas Polres Wonogiri, AKP Anom Prabowo, mengatakan kegiatan halalbihalal perguruan silat PSHW Sidoharjo itu dihadiri sekitar seribuan warga. Banyak dari mereka yang datang membawa kendaraan bermotor. Kegiatan berjalan cukup lancar dari siang hingga sore.

Anom menyampaikan kegiatan tersebut mendapatkan pengamanan ketat sebagai antisipasi jika terjadi gangguan keamanan di masyarakat. Terlebih lokasi kegiatan halalbihalal itu berada di tengah-tengah permukiman warga.

“Pada prinsipinya pengerahan personel sebanyak itu untuk tindakan pencegahan, antisipasi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Kalau ada personel polisi banyak kan orang kalau mau macam-macam pasti takut,” kata Anom.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya