Soloraya
Sabtu, 9 Desember 2023 - 13:14 WIB

Diracun dengan Potas, Ini Identitas 2 Korban Pembunuhan di Wonogiri

Muhammad Diky Praditia  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kapolres Wonogiri, AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah, menunjukkan barang bukti saat konferensi pers ungkap kasus pembunuhan di Mapolres Wonogiri, Sabtu (9/12/2023). (Solopos.com/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI–Polisi mengungkap dua korban pembunuhan yang dikubur di dua lokasi di Dusun Ciman, Desa Semagar, Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri, merupakan warga Wonogiri serta warga Klaten.

Kapolres Wonogiri, AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah, mengatakan dua jenazah yang sudah berupa tulang belulang itu adalah Sunaryo, warga Kelurahan/Kecamatan Jatipurno, Wonogiri, yang hilang pada April 2022 serta Agung Santoso, warga Desa Sajen, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, yang hilang pada November 2021 lalu.

Advertisement

Sedangkan tersangka kasus pembunuhan itu Sarmo, warga Dusun Ciman. “Tersangka membunuh kedua korban itu dengan modus memberikan racun potas [potasium sianida] pada minuman korban,” kata Indra kepada wartawan saat konferensi pers di Mapolres Wonogiri, Sabtu (9/12/2023).

Kapolres menambahkan Sarmo membunuh kedua korban pada waktu yang berbeda. “Tersangka membunuh Agung Santoso pada Rabu [24/11/2021] di gubug ladang jahe di Dusun Ciman. Antara Sarmo dan Agung memiliki hubungan kerja sama usaha grajen atau penggergajian kayu di Dusun Ciman,” urainya

Advertisement

Kapolres menambahkan Sarmo membunuh kedua korban pada waktu yang berbeda. “Tersangka membunuh Agung Santoso pada Rabu [24/11/2021] di gubug ladang jahe di Dusun Ciman. Antara Sarmo dan Agung memiliki hubungan kerja sama usaha grajen atau penggergajian kayu di Dusun Ciman,” urainya

Kapolres menerangkan Sarmo membunuh Agung dengan alasan ia terdesak dengan tuntutan korban yang meminta bagi hasil yang besar dari usaha tersebut. Sarmo membunuh korban dengan cara memberikan racun potasium sianida pada minuman air mineral korban yang saat itu berada di gubug ladang jahe miliknya.

Indra melanjutkan Sarmo membunuh Sunaryo pada Rabu (27/4/2022) setelah tarawih. Kejadian itu berawal dari Sarmo yang menggadaikan mobil Grandmax kepada Sunaryo senilai Rp48 juta.

Advertisement

Sarmo memberikan uang tebusan mobil yang digadaikan kepada Sunaryo. Setelah itu, Sunaryo meminta kepada Sarmo untuk mengantarkannya pulang ke rumah di Jatipurno.

Sebelum diantar pulang, Sarmo mengajak korban mampir ke angkringan di Kecamatan Girimarto. Di sana, Sarmo memberikan racun potassium sianida pada minuman teh milik Sunaryo. Tidak berselang lama, Sunaryo mengaku pusing.

Dalam keadaan pusing itu, Sarmo meminta Sunaryo untuk masuk mobil dan diajak untuk jalan-jalan di sekitar Kecamatan Girimarto. Di mobil itu, kondisi Sunaryo semakin lemas dan kejang hingga meninggal dunia pada pukul 23.00 WIB.

Advertisement

Diberitakan sebelumnya, warga Desa Semagar, Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri, digegerkan kabar aparat kepolisian membongkar kuburan dan mengangkat dua mayat di area ladang warga Dusun Ciman desa setempat, Kamis (7/12/2023).

Pembongkaran makam itu diduga ada hubungannya dengan penangkapan salah satu warga Desa Semagar oleh aparat kepolisian pada hari yang sama. Sekretaris Desa Semagar, Tarmo, mengatakan sudah mendengar kabar dari warga terkait pengangkatan dua mayat di ladang Dusun Ciman pada Kamis.

Dia menyebut mayat itu dikubur di ladang warga Dusun Ciman. Selain itu pada hari yang sama, seorang pria asal Dusun Ciman berinisial SM juga ditangkap polisi.

Advertisement

“Kami dapat info tetapi bukan info resmi, hanya dari warga bahwa ada pembongkaran [pengangkatan] mayat yang dikubur di tegalan Dusun Ciman. Iya memang ada, tetapi pihak desa belum dapat informasi resmi dari polisi,” kata Tarmo saat dihubungi Solopos.com, Jumat (8/12/2023).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif