SOLOPOS.COM - Mesin di area Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di TPA Putri Cempo, Jebres, Selasa (31/10/2023). (Solopos.com/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SUKOHARJO – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukoharjo menunggu kebijakan untuk memasok sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo Solo. TPA Putri Cempo Solo kini memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) yang membutuhkan sampah dalam jumlah banyak.

Nantinya, separuh sampah Sukoharjo bisa terserap oleh PTSa Putri Cempo Solo. “Kalau kemarin direncanakan [pengalihan sampah ke Putri Cempo berasal dari] Kartasura dan Grogol. Volume sampah di Kartasura kurang lebih saat ini 50 ton/hari sementara Grogol 45 ton/hari. Cuma untuk tindak lanjutnya menunggu kerja sama antarkabupaten/kota sehingga masuk dalam skema perjanjian dulu,” beber Kepala DLH Sukoharjo, Agus Suprapto, Senin (6/11/2023).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Ia mengatakan pengiriman sampah tersebut kemungkinan baru akan dimulai sekitar 3-5 tahun ke depan. Saat ini, menurutnya PLTSa Putri Cempo tengah diberdayakan untuk mengolah sampah warga Solo dulu.

“Kalau disetujui minimal hampir separuh volume sampah di Sukoharjo yang ke TPA Mojorejo bisa dialihkan ke PLTSa Putri Cempo. Karena rata-rata sampah ke TPA Mojorejo sehari mencapai 200 ton,” jelasnya.

Sebagai informasi, produksi sampah Sukoharjo pada 2022 tercatat sebesar 361,93 ton/hari atau sebesar 132.104 ton dalam satu tahun. Sebanyak 74.500,15 ton atau 56,14% sampah di antaranya masuk ke TPA Mojorejo. Saat ini sampah yang menumpuk di TPA Mojorejo sudah melebihi kapasitas. Lahan TPA yang sudah terpakai mencapai 99,54% pada Juni 2023 lalu.

Demi mengatasi krisis pembuangan sampah, Pemkab Sukoharjo telah memperluas lahan TPA Mojorejo. Kendati demikian, Agus memastikan pihaknya tak langsung menggunakan lahan tambahan tersebut tetapi masih berupaya mengoptimalkan TPA Mojorejo.

Selain menambah lahan, Pemkab juga telah membeli bulldozer senilai Rp3,4 miliar untuk menata sampah. Kini ada lima alat berat yang dimiliki DLH.

PLTSa Putri Cempo

Sebelumnya, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengatakan telah ada komitmen dari kabupaten di Soloraya untuk menyetor sampah ke PLTSa Putri Cempo. Hal itu disampaikannya di sela peresmian pengoperasian PTLSa Putri Cempo Solo, Senin (30/10/2023) lalu.

“Sekitar Solo berkomitmen setelah lima tahun ke depan untuk mengirim sampah ke sini. Artinya selama lima tahun ini kami menghabiskan gunung sampah kami sendiri dulu, baru kemudian nanti menerima sampah dari luar kota,” kata Gibran seperti dikutip dari Antara.

PLTSa Putri Cempo diprediksi mampu menghasilkan 8 MW listrik sekali produksi. Meski demikian, untuk sementara ini baru menghasilkan 5 MW listrik.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Solo Citra Metro Plasma Power (SCMPP) selaku operator PLTSa Putri Cempo Elan Suherlan mengatakan pembangkit listrik tenaga sampah tersebut merupakan fasilitas yang dapat digunakan secara bersama-sama untuk pembelajaran berbagi pengetahuan.

Selain itu, PLTSa Putri Cempo menurutnya dapat dijadikan sebagai sarana berbagi pengalaman, riset dan pengembangan. Serta sebagai sarana pelatihan dan dukungan untuk pengolahan sampah menjadi energi baru yang bersih dan ramah lingkungan.

Ia menyebut PLTSa Putri Cempo akan mengolah sebanyak 545 ton sampah mentah setiap hari. Sampah-sampah yang akan diolah untuk kemudian menjadi energi listrik tersebut terdiri dari sampah lama dan sampah baru.

“Nantinya dapat membangkitkan energi listrik kurang lebih sebesar 8 MW. Sebagian energi listrik akan kami gunakan sendiri dan sebagian lagi, yakni sekitar 5 MW akan kami jual kepada PLN untuk selanjutnya disalurkan kepada pelanggan PLN melalui jaringan distribusi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya