SOLOPOS.COM - Bidang SDA DPUPR Sukoharjo memetakan kerusakan saluran irigasi di Daerah Irigasi Mandungan, Gatak, Sukoharjo, Rabu (20/9/2023). (Istimewa)

Solopos.com, SUKOHARJO — Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Sukoharjo menemukan sejumlah masalah di Daerah Irigasi Gatak, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo. Masalah tersebut antara lain saluran tersier yang hilang, saluran irigasi yang bocor, dan adanya sedimentasi.

">Kepala Bidang Sumber Daya Alam (SDA) DPUPR, Sriyadi, mengatakan pihaknya melakukan penelusuran saluran irigasi di Daerah Irigasi Mandungan, Desa Blimbing, Kecamatan Gatak, Rabu (20/9/2023). Mereka melibatkan penyuluh pertanian, Gabungan Petani Pemakai Air (GP3A), Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A), kelompok tani dan sejumlah perangkat di wilayah Kecamatan Gatak.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Dari hasil penelusuran tersebut, ditemukan ada saluran tersier yang hilang, saluran irigasi yang bocor, dan adanya sedimentasi. Akibatnya, air dari bendungan tidak sampai ke lahan pertanian yang berada di bawahnya.

“Kami telah melakukan inventarisasi permasalahan yang ada. Sementara SDA DPUPR juga telah memetakan dua upaya yakni rehabilitasi atau operasi pemeliharaan,” kata Sriyadi.

Menurut Sriyadi, kalau permasalahannya besar, maka akan dilakukan rehabilitasi anggaran bisa dari APBD Kabupaten, APBD Provinsi maupun dari pusat. Kalau permasalahannya ringan maka akan dilakukan operasi pemeliharaan melibatkan petani, GP3A, P3A.

Sriyadi juga meminta P3A bisa membantu pengelolaan dan perawatan daerah irigasi. Di antaranya seperti kepedulian terhadap pembuangan sampah di saluran dan juga kebersihan saluran irigasi.

Ia juga meminta petani kompak dan saling bekerja sama dalam pembagian air lantaran di sisi hilir juga membutuhkan aliran irigasi.

Dalam diskusi dengan petani ada beberapa usulan dan saran. Salah satunya dari petani Desa Trosemi yang mengeluhkan adanya kendala saluran yang jebol dan membutuhkan penanganan. Sementara di Desa Luwang terdapat banyak sedimentasi di sekitar bendungan yang mengakibatkan petani kesulitan mengambil air. Sementara di Desa Blimbing warga meminta adanya talud di saluran irigasi.

Gerakan peduli irigasi tersebut juga mendapat dukungan penuh dari Bupati Sukoharjo, Etik Suryani. Dukungan tersebut berupa terbitnya Instruksi Bupati Sukoharjo Nomor 3459 Tahun 2003 tentang gerakan peduli air irigasi melalui peningkatan peran perkumpulan petani pemakai air untuk mendukung program IP 400 di Kabupaten Sukoharjo.

Dalam instruksi itu, Bupati Sukoharjo Etik Suryani meminta semua stakeholder pertanian melakukan upaya pengaturan air irigasi dan pembuangannya. Termasuk kegiatan buka tutup pintu irigasi, menyusun rencana tata tanam, menyusun sistem golongan.

Tak hanya itu, stakeholder pertanian juga harus menjaga dan mengamankan jaringan irigasi agar dapat berfungsi dengan baik. Termasuk kegiatan pembersihan saluran irigasi, melakukan perbaikan jika terjadi kebocoran pada saluran irigasi serta melakukan rehabilitasi jaringan irigasi guna mengembalikan fungsi dan pelayanan irigasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya