Solopos.com, KARANGANYAR — Pemkab Karanganyar menggelar operasi pasar (OP) sembako murah di Colomadu dan Gondangrejo pada Rabu (13/9/2023). OP digelar dengan menggandeng Bulog tersebut langsung diserbu masyarakat yang mayoritas emak-emak.
Bupati Karanganyar, Juliyatmono, mengatakan paket sembako dijual murah, selisih Rp7.500 dari harga pasaran. Isinya beras lima kilogram (kg), satu liter minyak goreng Minyak Kita, dan gula pasir satu kg. “Bisa hemat sekitar Rp7.500 untuk satu paket itu. Sangat irit,” katanya.
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
Colomadu dan Gondangrejo dipilih jadi lokasi sasaran karena kedua wilayah tersebut minim lahan pertanian. OP ini digelar untuk menekan harga kebutuhan pokok terutama beras yang naik belakangan ini di pasaran.
Selain menggelar OP, Pemkab juga akan menyalurkan bantuan sosial (bansos) berupa beras 10 kg dari pemerintah pusat kepada 57.000 rumah tangga sasaran (RTS) di Karanganyar. Bansos beras ini akan disalurkan dalam tiga bulan ke depan.
Kepala Bidang (Kabid) Ketahanan Pangan Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (Dispertan PP) Karanganyar, Budi Sutrisno, mengatakan Bulog menyediakan empat ton beras, 1.600 kg gula pasir dan 1.600 liter minyak goreng dalam OP kali ini. Warga hanya diperbolehkan membeli satu paket sembako.
“Sekarang terjadi kenaikan harga beras secara merata skalanya nasional. HET [harga eceran tertinggi] beras medium Rp10.900/kg. Saat ini di pasaran mencapai Rp12.300 per kg,” katanya.
Kenaikan harga beras saat ini terkerek oleh kenaikan harga gabah kering panen (GKP) di akhir musim panen masa tanam (MT) II lalu yg mencapai Rp6.500/kg dengan alat panen thresser. Sementara GKP yang dipanen dengan combine harvester bisa mencapai Rp7.000 / kg. Sedangkan harga pembelian pemerintah (HPP) untuk GKP sebenarnya hanya Rp5.000/kg.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
