SOLOPOS.COM - Sejumlah haji dari berbagai daerah tiba di Pendapa Sumonegaran, Sragen, Senin (24/7/2023) siang. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Penyelenggaraan haji Embarkasi Haji Donohudan 1444 H/2023 M tidak luput dari tantangan lantaran tahun ini banyak sekali jemaah dari kalangan lanjut usia. Setidaknya lebih dari 30% jemaah haji masuk dalam kategori lanjut usia atau lansia. Ini menjadi catatan tersendiri. Sebab pada pelaksanaanya risiko tinggi demensia banyak dialami oleh para jamaah lansia.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Tengah atau Kakanwil Kemenag Jateng, Musta’in Ahmad, mengakui sesampainya di Asrama Haji Donohudan, ada beberapa jemaah yang mengalami demensia [pikun] dan risiko tinggi. 

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Jemaah demensia ini banyak ditemui pada jemaah-jemaah yang usianya lebih dari 65 tahun,” kata dia melalui rilis yang diterima Solopos.com, Sabtu (5/8/2023).

Keadaan demensia membuat para jemaah haji lansia kehilangan memori dan kemampuan menilai. Maka tidak jarang jamaah yang tiba-tiba ingin pulang ke rumah asal. “Ada berbagai macam gejala seperti tiba-tiba mogok seperti anak kecil yang ngambek, sampai ada yang tiba-tiba bersikeras  ingin dipulangkan ke kampung halamannya,” terang dia.

Musta’in mengatakan sudah ada berbagai upaya yang dilakukan satgas mulai dari membujuk dan memberi pengertian terhadap jemaah yang mengalami demensia. Termasuk tindakan yang bersifat medis.

“Jemaah yang mengalami demensia dan resiko tinggi dites kesehatannya. Maka ada jemaah yang kemudian diputuskan untuk ditunda keberangkatannya ke Tanah Suci, dan dipulangkan ke daerah asal,” lanjut dia. 

Menurutnya selain di asrama haji, juga ditemukan jemaah yang mengalami demensia ketika berada di Tanah Suci Mekkah. Termasuk diantaranya di kawasan Masjid Nabawi, Madinah, petugas sering menemukan jemaah yang lupa arah. 

“Dalam kondisi kelelahan dan cuaca panas, mereka yang rata-rata lansia ini kebingungan kembali ke hotel. Ada beberapa faktor yang menyebabkan jemaah mengalami demensia. Selain faktor usia, juga bisa karena kurang cairan, kurang istirahat dan kondisi kesehatan,” jelas Musta’in.

Petugas berupaya mencegah terjadinya jemaah hilang karena tersesa dengan memastikan mereka agar terus berada dalam rombongan. Selain itu petugas memberikan perhatian secara khusus kepada jemaah lansia. 

Musta’in memaparkan di Embarkasi Haji Donohudan  tercatat 11.812 anggota jemaah berusia di atas 50 tahun dan 1.267 orang yang menggunakan kursi roda. Mereka mendapatkan layanan prioritas terutama dalam proses pemeriksaan dokumen, kesehatan, kamar hotel dan lainnya.

Total Embarkasi Donohudan melayani 35.327 anggota jemaah haji yang berasal dari Provinsi Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan terbagi dalam 99 kelompok terbang (Kloter). Setidaknya diperlukan 270 Satgas PPIH Embarkasi Solo Masa Pemberangkatan dan 490 petugas yang menyertai keberangkatan jemaah haji ke Arab Saudi.

Penyelenggaraan haji Embarkasi Haji Donohudan 1444 H/2023 M berakhir setelah 297 jemaah haji yang tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 99 tiba di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Kamis (3/8/2023) malam lalu. Kloter terakhir tersebut berisi jemaah dari 23 kabupaten atau kota di Jateng dan DIY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya