SOLOPOS.COM - Warga berburu bahan kebutuhan pokok saat digelar Gerakan Pangan Murah di Desa Candirejo, Kecamatan Ngawen, Klaten, Jumat (13/10/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) menggandeng Badan Urusan Logistik (Bulog) serta kelompok tani dan ternak di Klaten menggulirkan gerakan pangan murah, Jumat (13/10/2023).

Gerakan itu dilakukan untuk upaya menstabilkan harga kebutuhan pokok yang belakangan melambung. Gerakan pangan murah itu digelar di Desa Candirejo, Kecamatan Ngawen dan Desa Bumiharjo, Kecamatan Kemalang.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Gerakan itu digulirkan Dinas Ketahanan Pangan Jateng berkolaborasi dengan Badan Pangan Nasional, BUMN, TPID Klaten, serta kelompok tani. Barang kebutuhan pokok yang dijual pada program itu beragam seperti beras, gula, minyak goreng, telur, bawang merah, bawang putih, dan lain-lain.

Harga aneka bahan pokok di gerakan pangan murah Klaten itu lebih murah dibandingkan harga di pasaran. “Kami melakukan upaya ini supaya secara psikologis bisa memengaruhi penurunan harga. Komoditas yang dijual tentu harganya di bawah harga pasar,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jateng, Dyah Lukisari, saat ditemui Solopos.com di sela kegiatan.

Dyah mengatakan dengan adanya kegiatan itu, pelaku pasar yang selama ini ditengarai memainkan harga akan berpikir untuk menurunkan harga. Menurut Dyah, gerakan pangan murah digelar jauh dari pasar.

Harganya pun di bawah harga pasar. Dia mencontohkan Bulog membawa 1,5 ton beras di setiap lokasi kegiatan digelar. Harga beras kualitas medium yang dijual Bulog Rp10.200 per kilogram (kg).

Sementara harga beras medium di pasaran bisa menembus Rp14.000 per kg. Kelompok ternak membawa sekitar 500 kg telur di setiap lokasi gerakan dengan harga Rp21.500 per kg.

Dyah menjelaskan gerakan pangan murah sudah bergulir sejak Januari 2023. Hingga kini, gerakan pangan murah itu sudah bergulir di 452 lokasi di 35 kabupaten/kota di Jateng termasuk Klaten. “Ini masih terus jalan lagi. Masih ada sekitar 13 lokasi gerakan pangan murah,” ujar dia.

Kepala Desa Candirejo, Farah Dedi Setiawan, mengatakan harga kebutuhan pokok belakangan melambung tinggi. Kondisi itu memberatkan warga terutama para ibu rumah tangga untuk membeli kebutuhan pokok.

“Kegiatan semacam ini tentu membantu masyarakat kami dan sekitarnya, meringankan beban untuk membeli harga kebutuhan pokok yang melambung tinggi,” ungkap dia.

Salah satu warga, Candirejo, Klaten, Yulis, 31, mengatakan harga bahan kebutuhan pokok yang dijual di gerakan pangan murah itu lebih miring. Dia mencontohkan harga beras selisih Rp10.000 untuk 5 kg jika dibandingkan harga beras medium dengan berat yang sama di pasar.

“Telur dari biasanya sekitar Rp25.000 per kg, di sini Rp21.000 per kg. Lumayan membantu kami sebagai ibu rumah tangga. Ya harapan kami ini bisa digelar rutin dan harga di pasaran bisa distabilkan. Terutama untuk harga beras,” kata Yulis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya