Soloraya
Minggu, 5 November 2023 - 20:46 WIB

Guru Wonogiri Terduga Pelaku Pelecehan Dipindah, Belum Dilaporkan ke Polisi

Muhammad Diky Praditia  /  Rudi Hartono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekerasan seksual anak. (freepik)

Solopos.com, WONOGIRI–Guru salah satu SMPN di Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri terduga pelaku pelecehan seksual terhadap siswinya sudah dipindahtugaskan.

Hingga Minggu (5/11/2023) sore, kasus tersebut belum dilaporkan ke polisi.

Advertisement

Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKB P3A) Wonogiri mendorong kasus ini ditangani secara hukum agar pelaku jera.

Hal itu untuk menghindari tindakan serupa atau bahkan yang lebih parah dilakukan lagi pelaku dikemudian hari.

Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Dinas PPKB P3A Indah Kuswati kepada Solopos.com menginformasikan pelaku, S, 50 sudah tidak lagi mengajar di sekolah tempat korban, M, 14, bersekolah.

Advertisement

S sudah dipindahtugaskan di Koordinator Wilayah (Korwil) Kecamatan Disdikbud untuk melindungi korban.

Indah menyebut sampai dengan Minggu sore, kasus ini belum dilaporkan ke polisi. Dinas PPKB P3A dan Polres Wonogiri sudah berkoodinasi terkait kasus tersebut.

Menurutnya, kasus ini perlu penanganan khusus karena kejadian pelecehan dilakukan di dalam bus yang berada di luar Wonogiri.

Advertisement

“Informasinya, petugas dari Polres sudah datang ke keluarga korban. Dan keluarga korban tidak melaporkan kejadian itu,” ujar dia saat dihubungi, Minggu.

Indah menyampaikan tim dari Dinas PPKB P3A bakal kembali menemui korban dan keluarganya untuk memastikan apakah benar keluarga tidak melaporkan pelaku ke polisi.

Tim bakal mendorong agar kasus ini diproses secara hukum sehingga diharapkan bisa memberikan efek jera kepada pelaku. Indah khawatir apabila hal ini tidak ditangani polisi, bisa saja ada korban lain.

“Kami enggak tahu apakah pelaku ini sudah melakukan pelecehan seksual lain dari dulu ke muridnya atau tidak. Atau bisa jadi akan ada korban lain kalau tidak dilaporkan,” imbuh Indah.

Terpisah, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Wonogiri Djoko Purwidyatmo belum mendapatkan informasi resmi mengenai kasus pelecehan seksual yang dilakukan guru ASN di Jatisrono terhadap muridnya.

Namun, dia tak memungkiri sudah mendapatkan kabar tersebut. Mantan Camat Wonogiri itu akan menindaklanjuti informasi tersebut.

“[Pelaku] belum kami beri sanksi karena kami belum mendapatkan pemberitahuan resmi soal kasus itu. Akan kami tindak lanjuti,” ucap Djoko.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Wonogiri Sriyanto saat dihubungi melalui telepon dan Whatsapp belum memberikan respons sampai berita ini selesai ditulis.

Sebelumnya, Kepala Dinas PPKB P3A Wonogiri Mubarok menceritakan S melakukan aksi tak terpuji ketika duduk bersama dengan korban.

Semula ketika perjalanan pulang wisata, korban duduk bersama dengan satu teman perempuan di bus. Dalam perjalanan, teman perempuan korban sesak nafas lalu diperiksakan ke rumah sakit terdekat.

Selesai pemeriksaan, rombongan wisata sekolah itu melanjutkan perjalanan pulang. M yang semula duduk bersama temannya, saat itu berganti duduk dengan S, gurunya.

Dalam perjalanan tersebut, S mencabuli M dengan cara meraba-raba bagian vital korban. Diperlakukan tidak senonoh, korban merasa tidak nyaman dan ketakutan.

“Korban kemudian memberi isyarat kepada kondektur bus agar bisa pindah tempat. Kondektur bus itu paham dan segera memindahkannya,” kata Mubarok.

Setelah sampai rumah, korban menceritakan kejadian itu kepada keluarga. Dia merasa trauma berat sampai tidak mau berangkat sekolah.

Menurut Mubarok, korban merasa jijik dan tidak ingin bertemu dengan pelaku di sekolah. Kasus tersebut kemudian mencuat di sekolah dan masyarakat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif