SOLOPOS.COM - Tim Disdikbud Sragen mengecek kondisi SDN 3 Sidoharjo, Kecamatan Sidoharjo, Sragen, yang kebanjiran, Selasa (2/1/2024). (istimewa/Disdikbud Sragen)
Solopos.com, SRAGEN — SD Negeri 3 Sidoharjo, Kecamatan Sidoharjo, Sragen, kebanjiran pada hari pertama masuk sekolah, Selasa (2/1/2024), setelah libur Natal dan Tahun Baru. Seluruh siswa yang berjumlah 59 anak terpaksa diliburkan lantaran seluruh lantai ruang kelas tertutup lumpur luapan Sungai Mungkung.
Sementara para guru tetap masuk untuk bekerja bakti membersihkan sisa lumpur. Setidaknya ada 10 guru yang berjibaku membersihkan fasilitas pendidikan itu agar anak-anak bisa masuk sekolah mulai Rabu (3/1/2024).
Kepala SDN 3 Sidoharjo, Arif Jonet, saat dihubungi Solopos.com, Selasa siang, mengungkapkan air luapan Sungai Mungkung itu memasuki seluruh ruangan sekolah. Bahkan bangunan Taman Kanak-Kanak (TK) Pertiwi 1 yang terletak dalam satu kompleks di SD tersebut ikut terdampak banjir. Anak-anak TK itu pun turut diliburkan.
“Tak hanya ruang kelas, ruang guru juga kemasukan air. Ketinggian air dalam kelas sekitar 10-15 cm atau di atas mata kaki. Saat kami sampai di sekolah, air sudah surut tetapi menyisakan lumpur. Kemungkinan banjir terjadi pada Selasa dinihari,” ujar Arif.
Bersih-bersih sekolah oleh para guru telah selesai pada pukul 12.00 WIB. Dia bersyukur ruang guru aman.
“Rata-rata per kelas ada 14 siswa sampai 18 siswa. Sekolah ini setiap tahun langganan banjir. Setiap Sungai Mingkung meluap sampai ke sekolah. Jarak sekolah ke sungai sekitar 200-300 meter,” jelasnya.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen, Sukisno, telah mendapat laporan perihal banjir yang meminta SDN 3 Sidoharjo. “Kondisinya hanya rusak ringan karena hanya air masuk ruang kelas,” ujarnya.