Soloraya
Senin, 29 Januari 2024 - 16:24 WIB

Hasil Autopsi Anak Korban Penganiayaan Ayah Tiri di Boyolali: Ada Retak di Otak

Nimatul Faizah  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kapolres Boyolali, AKBP Petrus Parningotan Silalahi, saat diwawancara wartawan di Mapolres Boyolali, Senin (29/1/2024). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALIPolres Boyolali mengungkapkan ada luka retak akibat benda tumpul pada otak anak berinisial SN, 3, yang meninggal akibat penganiayaan oleh ayah tirinya, Muhammad Rosyid, 26.

Hal itu berdasarkan hasil autopsi pada jenazah anak balita yang meninggal pada Senin (22/1/2024) lalu di Dusun Sajen, Desa Guli, Kecamatan Nogosari, Boyolali.

Advertisement

Kesimpulan resmi hasil autopsi itu memang belum secara resmi diumumkan. Namun dari informasi sementara terdapat retak pada otak korban.

Kapolres Boyolali, AKBP Petrus Parningotan Silalahi, menyampaikan Rosyid telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan sejak Jumat (26/1/2024). Sementara jasad SN yang telah dimakamkan dibongkar pada Sabtu (27/1/2024) untuk dilakukan autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Solo.

Advertisement

Kapolres Boyolali, AKBP Petrus Parningotan Silalahi, menyampaikan Rosyid telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan sejak Jumat (26/1/2024). Sementara jasad SN yang telah dimakamkan dibongkar pada Sabtu (27/1/2024) untuk dilakukan autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Solo.

Ia menyampaikan masih menunggu hasil pemeriksaan resmi dari dokter forensik yang memeriksa jasad anak balita korban penganiayaan ayah tiri di Guli, Nogosari, Boyolali. Namun, Petrus menyampaikan hasil sementara terdapat perdarahan dan retak di kepala korban.

“Dari hasil pemeriksaan tersebut, diketahui bahwa ada perdarahan dan retak di tengkorak kepala, di otak sebelah kiri yang disebabkan benturan benda tumpul,” kata Petrus saat ditemui wartawan di kantornya, Senin (29/1/2024).

Advertisement

Petrus belum bisa menyimpulkan benda tumpul yang menjadi penyebab retak dan perdarahan di tengkorak SN. Namun, berdasarkan fakta yang ditemukan, kepolisian akan memberikan kesimpulan mengenai penyebab kematian anak balita itu.

“Apakah penyebabnya pada saat [korban] dibenturkan kepalanya ke pintu atau seperti apa. Nah, sementara dari fakta-fakta yang ada memang kekerasan itu ada, salah satunya dengan membenturkan kepala anak ini ke pintu,” jelas dia.

Sebelumnya diberitakan, kasus penganiayaan anak balita oleh ayah tirinya di Guli, Nogosari, Boyolali, itu terungkap berkat kecurigaan kakek korban atau mertua pelaku dan warga lainnya. Mereka mendapati luka memar pada beberapa bagian tubuh SN.

Advertisement

Saat ditanya mengenai hal itu, ayah tiri yang menjaga anak tersebut, Muhammad Rosyid mengatakan anak itu jatuh karena tersandung handuk seusai mandi pada Sabtu (20/1/2024). Kakek korban tidak percaya dan melapor ke polisi.

Setelah proses penyelidikan oleh polisi, Rosyid mengakui telah menganiaya anak tirinya itu. Ia pun ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka. Kepada polisi, Rosyid mengaku motifnya menganiaya SN karena kesal anak tirinya itu tak mau tidur siang.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif