Soloraya
Jumat, 16 Februari 2024 - 14:49 WIB

Hasil Sementara Pilpres 2024 Wonogiri: Ganjar-Mahfud Unggul di 17 Kecamatan

Muhammad Diky Praditia  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Capres Ganjar Pranowo dan cawapres Mahfud Md tampil pada Debat Cawapres 2024, Jumat (22/12/2023). (Youtube/KPU RI)

Solopos.com, WONOGIRI — Perolehan suara sementara Pilpres 2024 menunjukkan pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar-Mahfud, masih unggul atas dua pasangan lainnya. Total Ganjar-Mahfud unggul di 17 kecamatan dari 25 kecamatan Kabupaten Wonogiri.

Sedangkan pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo-Gibran, memperoleh suara terbanyak di delapan kecamatan. Perolehan suara dua pasangan itu masih ketat dengan Ganjar-Mahfud unggul tipis hingga Jumat (16/2/2024) siang.

Advertisement

Berdasarkan hasil rekapitulasi sementara yang diunggah KPU di laman pemilu2024.kpu.go.id, per Jumat pukul 14.00 WIB, Ganjar-Mahfud memperoleh 118.579 atau 46,91% suara. Sedangkan Prabowo-Gibran memperoleh 112.229 atau 44,40% suara, dan pasangan Anies-Muhaimin memperoleh 21.961 atau sebanyak 8,69%.

Perolehan suara Pasangan Ganjar-Mahfud unggul sekitar 2% dari Prabowo-Gibran. Sementara pasangan Anies-Imin tertinggal cukup jauh dari kedua pasangan capres-cawapres lainnya. Persebaran suara per kecamatan capres-cawapres itu dapat dilihat dari rekapitulasi sementara di laman KPU.

Advertisement

Perolehan suara Pasangan Ganjar-Mahfud unggul sekitar 2% dari Prabowo-Gibran. Sementara pasangan Anies-Imin tertinggal cukup jauh dari kedua pasangan capres-cawapres lainnya. Persebaran suara per kecamatan capres-cawapres itu dapat dilihat dari rekapitulasi sementara di laman KPU.

Pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Anies-Muhaimin, per kecamatan tidak ada yang mampu mengungguli dua pasangan lainnya. Perolehan suara pasangan ini berdasarkan persentase, paling tinggi di Kecamatan Bulukerto, yaitu 21,04%, sedangkan di kecamatan lain suara mereka di bawah 20%.

Pasangan nomor urut 2, Prabowo-Gibran mengungguli dua pasangan lain di delapan kecamatan, yaitu Wonogiri, Sidoharjo, Purwantoro, Pracimantoro, Nguntoronadi, Karangtengah, Jatipurno, dan Baturento. Persentase kemenangan pasangan ini paling tinggi ada di Kecamatan Jatipurno, yaitu 55,29%.

Advertisement

Di Giriwoyo, Giritontro, Girimarto, Eromoko, Bulukerto, dan Batuwarno pasangan nomor urut 3 ini juga unggul. Persentase perolehan suara pasangan nomor urut 3 ini paling tinggi di Kecamatan Puhpelem yang mencapai 69,95%.

Meski pasangan Ganjar-Mahfud mendominasi di separuh lebih kecamatan di Wonogiri, selisih perolehan suara pasangan itu dengan pasangan Prabowo-Gibran cukup ketat di mayoritas kecamatan.

PDIP Evaluasi Internal

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Wonogiri, Suryo Suminto, mengatakan Prabowo-Gibran bisa menempel ketat pasangan Ganjar-Mahfud yang diusung PDIP sebagai parpol pemenang di Wonogiri merupakan suatu prestasi yang luar biasa.

Advertisement

Hal ini menunjukkan kerja keras para kader Gerindra dan parpol pengusung lain di Wonogiri berbuah manis. Menurut dia, meski perolehan suara Prabowo-Gibran kalah dengan Ganjar-Mahfud di Wonogiri, pasangan nomor urut 2 itu menang secara nasional.

Bahkan persentase suara Prabowo-Gibran lebih dari 50%. Dengan perolehan itu, dia meyakini Pilpres 2024 ini hanya akan berjalan satu putaran.

“Ya meski tidak menang, tetapi jarak perolehan suara dengan Ganjar-Mahfud sedikit sekali. Tetapi tidak apa-apa, yang penting kami sudah bekerja keras. Hasil ini juga sebenarnya sudah cukup membanggakan untuk kami di tengah kondisi politik Wonogiri yang seperti ini,” kata Suryo kepada Solopos.com, Jumat (16/2/2024).

Advertisement

Ketua DPC PDIP Wonogiri, Joko Sutopo, mengatakan segera melakukan evaluasi internal atas hasil Pilpres 2024. Menurut dia, per Kamis (15/2/2024), data yang masuk dalam rekapitulasi internal PDIP sudah 95%. Hasilnya, Ganjar-Mahfud memperoleh 46,6%, Prabowo-Gibran sekitar 45%, dan Anies-Muhaimin 8%.

”Atas fakta ini kami akan lakukan evaluasi, ke depan akan kami benahi,” kata pria yang akrab disapa Jekek itu.

Ketua DPD PKS Wonogiri, Ahmad Zarif, menyampaikan kecilnya perolehan suara Anies-Muhaimin di Wonogiri bisa dipengaruhi beberapa hal. Menurut dia, selama kampanye terbuka, tim nasional Anies-Muhaimin memang tidak masuk ke Jawa Tengah.

Di sisi lain, di Wonogiri hanya PKS yang cukup aktif menyosialisasikan Anies-Muhaimin. Partai pengusung lain hanya pasif, sehingga seolah-olah PKS bekerja sendiri. “Hal-hal itu yang kami rasa bisa jadi pengaruh mengapa perolehan suara Anies-Muhaimin rendah di Wonogiri,” ujar dia.

Wakil Ketua PKB Wonogiri, Witanto, menyampaikan perolehan suara Anies-Muhaimin yang di bawah 10% itu di luar harapan. Sebelumnya dia memprediksi perolehan suara pasangan yang diusung Partai Nasdem, PKB, dan PKS itu di Wonogiri minimal bisa lebih dari 10%.

“Tetapi tidak apa-apa, ini lah kontestasi. Pasti ada yang kalah, ada yang menang. Ini lah realita demokrasi,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif