SOLOPOS.COM - Masyarakat memadati jalan Tlatar-Simo wilayah Nglembu, Sambi, Boyolali, untuk mengikuti acara haul Ki Ageng Singoprono di Gunung Tugel, Minggu (24/9/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI – Ribuan orang berbondong-bondong menaiki ratusan tangga menuju makam di Gunung Tugel, Desa Nglembu, Sambi, Boyolali, Minggu (24/9/2023). Makam itu merupakan peristirahatan terakhir Ki Ageng Singoprono, salah satu tokoh penyebar agama Islam di wilayah Simo-Sambi.

Pantauan Solopos.com, ribuan orang tumplek blek di jalan Tlatar-Simo, Nglembu. Beberapa terlihat menunggu di tangga dan sekitarnya. Mereka menunggu giliran untuk bisa naik ke makam.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kedatangan ribuan orang tersebut sekaligus memperingati haul Ki Ageng Singoprono yang digelar pada Minggu ini. Salah satu yang datang adalah warga Karangmojo, Klego, Boyolali, Fifin. Ia mengaku baru kali pertama datang ke Makam Ki Ageng Singoprono.

“Kalau yang warga lain sudah sering ke sini. Saya baru kali pertama, memang suka ziarah saja. Ke Bayat Klaten juga,” kata dia.

Ia datang bersama rombongan dari desanya untuk melakukan ziarah di Makam Ki Ageng Singoprono di Gunung Tugel, Boyolali. Fifin menjelaskan kedatangannya untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT di makam ulama tersebut.

Ia menyebutnya sebagai agenda ngalap berkah ke makam-makam para penyebar agama Islam. Peziarah bergantian naik-turun ke makam untuk berdoa.

Beberapa yang menunggu juga dihibur dengan sajian kirab budaya yang diselenggarakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali serta Pemerintah Desa (Pemdes) Nglembu. Rombongan kirab tersebut diawali dari pasukan berkuda Paguyuban Kawula Keraton Surakarta (Pakasa).

Lalu ada juga iring-iringan prajurit Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Setelah itu, ada kereta kencana membawa para pejabat. Di belakangnya, terdapat masyarakat yang mengirim empat gunungan terdiri dari tiga hasil bumi dan apam.

Lalu, ada 25 kelompok masyarakat yang ikut memeriahkan acara. Kirab dimulai dari Balai Desa Nglembu hingga ke lokasi makam di Gunung Tugel, Boyolali, yang berjarak sekitar 1 kilometer.

Kepala Desa (Kades) Nglembu, Sutoto, menyampaikan kegiatan haul dengan kirab tersebut rutin dilaksanakan setiap tahun. Namun, kegiatan itu sempat terhenti karena pandemi.

Mengajarkan Budi Pekerti dan Kearifan

“Haul Ki Ageng Singoprono ini selalu kami laksanakan karena beliau adalah tokoh penyebar agama Islam di Boyolali, termasuk di Sambi-Simo,” kata dia.

Selain itu, agenda tersebut sebagai ajang silaturahmi sesama warga serta menggerakkan ekonomi masyarakat lewat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) karena banyak pengunjung yang datang.

Sementara itu, Kepala Disdikbud Boyolali, Supana, menjelaskan Ki Ageng Singoprono selain dikenal sebagai tokoh penyebar agama Islam, juga merupakan tokoh yang mengajarkan pertanian, budi pekerti, dan kearifan.

Tokoh yang makamnya ada di Gunung Tugel, Boyolali, itu dikenal akan budi pekertinya yang luhur sehingga jejaknya dikenang dan ditiru masyarakat sekitar. “Setelah kirab, akan ada pengajian juga yang dihadiri 3.000 lebih warga,” kata dia.

Salah satu warga sekitar yang juga pegiat sejarah dan budaya Boyolali, R Surojo, menyampaikan haul tersebut adalah peringatan hari kematian Ki Ageng Singoprono yang merupakan pemimpin wilayah tersebut pada masanya.

Diyakini, Ki Ageng Singoprono meninggal dunia pada bulan Safar, sehingga dalam arak-arakan tersebut terdapat gunungan apam. Ia menyampaikan Ki Ageng Singoprono menyebarkan agama Islam pada abad ke-17 di Simo-Sambi.

Seiring waktu berjalan, jelas Surojo, haul diperingati setiap September pada hari Minggu. Hal tersebut demi memudahkan masyarakat yang ingin bergabung memperingati haul Ki Ageng Singoprono.

“Kegiatan peringatan haul dengan kirab seperti ini baru dimulai pada 2015-an, akan tetapi selama pandemi sempat terhenti kirabnya. Sewaktu pandemi hanya peringatan haul biasa oleh masyarakat,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya