SOLOPOS.COM - Ilustrasi pembagian hewan kurban menggunakan wadah ramah lingkungan. (Dok Solopos)

Solopos.com, KLATEN — Panitia penyembelihan hewan kurban di berbagai wilayah Klaten diwanti-wanti untuk tidak sembarangan mencuci maupun membuang limbah kotoran hewan kurban ke sungai sehingga bisa mencemari lingkungan. Panitia diimbau membuang limbah dengan ditimbun di tanah.

Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Klaten, Triyanto, menjelaskan pembuangan limbah kotoran maupun pencucian jerohan kurban di sungai sangat tidak dianjurkan, bahkan dilarang. Selain mencemari lingkungan, limbah yang dibuang sembarangan bisa menjadi sumber penyakit.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Lantaran hal itu, Triyanto menyarankan agar panitia penyelembelihan hewan kurban di Klaten membuat lubang di tanah untuk membuang limbah maupun kotoran hewan kurban. Pencucian jerohan bisa dilakukan dengan mengalirkan air dan limbah airnya dimasukkan ke lubang. “Setelah selesai baru dikubur,” kata Triyanto, Senin (10/6/2024).

Di sisi lain, Triyanto menjelaskan DKPP membentuk 25 tim pemantau hewan kurban di berbagai daerah di Klaten saat Iduladha, pekan depan. Soal ketersediaan ternak berupa sapi, kambing, maupun domba untuk kurban, Triyanto memastikan aman.

Jumlah total populasi sapi layak kurban di Klaten mencapai 10.506 ekor. Sementara jumlah kambing sekitar 14.000 ekor dan domba 13.000 ekor. Pada Iduladha 2023, jumlah total sapi kurban di Klaten sebanyak 9.000 ekor, kambing 6.000 ekor, dan domba 5.000 ekor.

Triyanto memperkirakan jumlah hewan kurban di Klaten pada Iduladha 2024 lebih banyak dibandingkan tahun lalu. Salah satunya lantaran kondisi perekonomian yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.

Sementara itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Klaten menyiapkan surat edaran (SE) terkait penyembelihan hewan kurban tak boleh menimbulkan limbah bahkan pencemaran lingkungan.

Kepala DLH Klaten, Srihadi, menjelaskan dalam SE yang disiapkan di antaranya berisi imbauan agar pencucian atau pembuangan limbah tidak dilakukan di sungai.

Pemkab juga mengimbau agar wadah untuk membagikan daging kurban menggunakan wadah ramah lingkungan seperti besek maupun daun jati. “Saat ini SE sedang disiapkan,” ungkap Srihadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya