SOLOPOS.COM - Ibu-ibu rumah tangga mengikuti kelas pembuatan kue yang digelar Gardal Karanganyar di Palur Plaza pada Selasa (6/2/2024). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani

Solopos.com, KARANGANYAR — Ratusan emak-emak di Kabupaten Karanganyar mengikuti pelatihan cara membuat kue ala rumahan. Harapannya berbekal keterampilan tersebut, mereka bisa membuka usaha sebagai sumber cuan.

Kegiatan yang diiniasi Generasi Aspirasi Muda Lawu (Gardal) Karanganyar ini digelar di Palur Plaza pada Selasa (6/2/2024). Para ibu-ibu diajari membuat kue hingga memasarkan dengan modal yang minim.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Berdasarkan pantauan Solopos.com, ratusan emak-emak itu tampak antusias mengikuti baking class atau pelatihan membuat kue. Mereka mengikuti setiap arahan yang dilakukan instruktur. Dari mulai menyiapkan bahan pembuatan kue, mengolah adonan, hingga membuat kue.

Warga Kecamatan Colomadu, Arianti, 45, senang bisa mengikuti kelas membuat kue. Dia yang selama ini hanya sebagai ibu rumah tangga berencana membuka usaha kue selepas mengikuti pelatihan tersebut.

“Saya dari Colomadu datang ke sini untuk ikut baking class. Dari sini banyak ilmu yang saya serap, cara membuat adonan kue tanpa alat mixer ternyata bisa,” kata dia.

Hal senada disampaikan warga asal Desa Kebak, Kecamatan Kebakkramat, Titik Marjuni, 50, yang ingin memperluas usaha rumahannya dengan menjual aneka kue. Saat ini ia sudah membuka usaha jus di rumahnya.

“Saya mau lengkapi dengan aneka kue, bisa kue kering atau basah,” kata dia.

Usaha rumahan ini, menurutnya, akan bisa menambah cuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Apalagi menjelang Lebaran biasa usaha kue kering laris manis untuk hantaran saat Hari Raya Idulfitri.

Pembina Gardal, Muhammad Barokah Setiadharma, didampingi Komandan Gardal Karanganyar, Novel Wahyu Mahbubi, mengatakan pemberdayaan perempuan penting untuk menjadikan mereka tangguh dan mandiri secara ekonomi.

Menurutnya perempuan harus bangkit, mandiri, sejahtera dan bermartabat. Dengan begitu akan tercipta kesejahteraan dan kemajuan strategis bagi kaum perempuan.

Baking class ini diikuti ratusan kaum perempuan. Mereka ibu-ibu rumah tangga yang targetnya bisa menjadi wanita tangguh dan mandiri,” katanya.

Dia mengatakan tumbuhnya UMKM merupakan satu-satunya cara memperbaiki perekonomian nasional. Pengusaha asal Ibu Kota ini menyebut pebisnis dalam negeri hanya 1,65% dari total penduduk Indonesia. Angka ini jauh tertinggal dari Singapura dan Malaysia yang memiliki 6%-7% pengusaha.

“Membangkitkan UMKM bukan hanya kerja pemerintah. Tapi juga masyarakat sendiri dan bisa dimulai dari bisnis rumahan,” katanya.

Pemberdayaan ekonomi akan memberikan penguatan bagi kaum perempuan sehingga terhindar dari rentenir dan kemiskinan.

Sementara Novel mengatakan  Gardal yang baru saja merayakan hari jadinya ke-6 pada Minggu (28/1/2024) lalu, terus berupaya memberi manfaat lebih luas kepada masyarakat terutama pelaku UMKM. Kegiatan yang telah dilakukan Gardal sejauh ini di antaranya pelatihan jahit, tata boga, salon, tata rias, sablon, dan berenang.

Berbagai kegiatan itu bertujuan membekali masyarakat dengan ilmu dan keterampilan. “Semua diberikan gratis, tanpa pungutan biaya. Total sudah 1.000 UMKM yang telah kita beri pelatihan,” katanya.

Gardal merupakan organisasi massa (ormas) yang saat ini fokus pada pemberdayaan masyarakat dengan memberikan berbagai pelatihan keterampilan, serta bimbingan usaha. Pelatihan yang diberikan antara lain ketrampilan menjahit, bordir, tata rias, sablon, pakan ternak fermentasi, elektronik, dan sebagainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya