Solopos.com, SRAGEN — Dinamika politik di Kabupaten Sragen mulai kembali menghangat pasca-Pemilu 2024. Nama-nama potensial yang digadang-gadang layak maju di Pilkada Sragen pada 27 November 2024 mendatang mulai bermunculan.
Setidaknya ada tujuh nama yang berpotensi maju sebagai calon bupati (cabup) maupun calon wakil bupati (cawabup) Sragen. Mantan Wabup Sragen, Dedy Endriyatno, termasuk salah satu di antaranya.
Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal
Enam nama lainnya di antaranya Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Untung Wibowo Sukowati; Ketua DPD II Partai Golkar Sragen, Pujono Elli Bayu Efendi; dan Ketua DPC Partai Gerindra Sragen, Wahyu Dwi Setyaningrum. Selain itu, Ketua DPC Partai Demokrat Sragen, Budiono Rahmadi; mantan Sekda Sragen, Tatag Prabawanto; dan anggota DPRD Jateng dari PKB, Mukafi Fadli.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sragen, Fathurrohman, membenarkan tujuh nama itu masuk tokoh potensial yang bisa meramaikan Pilkada Sragen 2024. Namun, Fathurrohman enggan memberi analisisnya mengenai dinamika Pilkada Sragen mendatang.
Dari delapan partai politik (parpol) yang bakal lolos DPRD Sragen berdasarkan hasil Pemilu 2024 lalu, hanya PDIP yang bisa secara mandiri mengusung pasangan cabup-cawabup. Parpol lain harus berkoalisi.
Ketua DPD II Partai Golkar Sragen, Pujono Elli Bayu Efendi, sudah menyatakan diri sebagai bakal cabup Sragen melalui baliho yang ia pasang di seluruh kecamatan. Sejauh ini baru Bayu yang terang-tertangani menyatakan akan maju sebagai cabup.
Ketua DPC Partai Gerindra Sragen, Wahyu Dwi Setyaningrum, pun masih menunggu instruksi partai. Bila partai menghendaki dirinya maju di Pilkada, Wahyu menyatakan siap.
Sementara mantan Wabup Sragen, Dedy Endriyatno, juga digadang-gadang kembali ikut meramaikan bursa pilkada. Ia pernah menjadi pendamping Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati di periode pertama. Dedy adalah politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang kemungkinan besar lolos sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah.
“Kalau saya menyerahkan kepada masyarakat sajalah, nanti dikira kemaruk kekuasaan. Ini belum selesai di provinsi kok sudah ambisi ke [calon] bupati. Saya tidak pernah memiliki ambisi berlebihan terhadap jabatan,” kata Dedy singkat kepada Solopos.com, baru-baru ini.
Dedy pun siap mundur dari DPRD Provinsi Jawa Tengah kalau dikehendaki masyarakat dan parpolnya. Hal itu pernah Dedy lakukan saat maju mendampingi Bupati Yuni Sukowati pada Pilkada 2015. Saat itu, Dedy sudah menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Sragen. Akhirnya, jawaban Wakil Ketua DPRD Sragen itu pun dilepaskannya dan diserahkan kepada kader PKS Aris Surawan Giriyanto.
“Dulu kan juga pernah mundur [dari DPRD], pernah punya pengalaman mundur dari pimpinan DPRD Sragen. Secara pribadi saya tidak berambisi,” jelasnya.