SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pemilu 2024. (Dok. Solopos.com)

Solopos.com, WONOGIRI — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wonogiri melaporkan dua anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara atau KPPS di Wonogiri meninggal dunia. Sementara puluhan anggota KPPS dan Petugas Ketertiban (Gastib) Tempat Pemungutan Suara (TPS) juga sakit karena kelelahan setelah bertugas.

Ketua KPU Wonogiri, Satya Graha, mengatakan ada dua anggota KPPS yang meninggal dunia setelah bertugas dalam Pemilu 2024. Mereka adalah anggota KPPS TPS 12 Desa Tambakmerang, Kecamatan Girimarto, Sugiyarto, 41, dan anggota KPPS TPS 01 Desa Kedungombo, Kecamatan Baturetno, Herwansyah, 41.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Sugiyarto meninggal dunia pada Minggu (18/2/2024), sedangkan Herwansyah meninggal dunia pada Jumat (23/2/2024). Satya menyebutkan Sugiyarto meninggal dunia di rumah sakit karena sesak napas beberapa hari setelah menjalankan tugas di TPS.

Sementara itu, Herwansyah meninggal diduga akibat kelelahan setelah bertugas di TPS. Informasi yang dia terima, Herwansyah sempat mengaku kelelahan dan pusing setelah menyelesaikan pemungutan dan penghitungan suara di TPS. Tetapi almarhum tidak segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan.

Bahkan setelah selesai pemungutan suara, Herwansyah sudah beraktivitas seperti biasa. Sehari sebelum meninggal dunia, Herwansyah sempat mengikuti pengajian yasinan. Pada Jumat pagi, pria itu pergi ke klinik untuk memeriksakan kesehatan. Di klinik itu tiba-tiba Herwansyah lemas hingga tidak sadarkan diri dan dinyatakan meninggal dunia.

”Sebelumnya, almarhum memang mempunyai riwayat penyakit. Kami sangat berduka cita atas meninggalnya anggota KPPS tersebut. Mereka sudah bertugas dengan baik,” kata Satya saat dihubungi Solopos.com, Minggu (25/2/2024).

Kepala Sub Bagian Keuangan Umum dan Logistik KPU Wonogiri, Nursahid Agung Wijaya, menyampaikan selain ada anggota KPPS yang meninggal dunia, sebanyak 82 anggota KPPS dan Gastib TPS lainnya juga dilaporkan sakit beberapa hari setelah bertugas.

Mereka yang sakit mayoritas karena kelelahan setelah bertugas di TPS. Sebagian mereka ada yang menjalani rawat inap di rumah sakit untuk pemulihan kesehatan. Sebagain lainnya menjalani pengobatan rawat jalan di klinik atau rumah sakit. Dia berharap tidak ada lagi anggota KPPS atau Gastib yang sakit atau meninggal dunia.

”Pengobatan mereka sudah ditanggung BPJS. Kami sudah koordinasi dengan BPJS terkait klaim untuk dua anggota yang meninggal dunia itu,” kata Sahid.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya