SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang insentif. (freepik.com)

Solopos.com, BOYOLALI — Insentif untuk ketua RT dan RW di Boyolali dinilai rendah jika dibanding dengan beberapa daerah lain di Soloraya. Seluruh Ketua RT dan RW di Boyolali per bulannya mendapatkan Rp150.000 per bulan.

Sedangkan di daerah lain, berdasarkan data yang dimiliki Solopos.com, Wonogiri misalnya, ketua RT dan RW mendapat insentif sampai Rp500.000 per bulan, Sragen Rp350.000 per bulan, dan Sukoharjo Rp2,5 juta per tahun.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Beberapa ketua RT dan RW di Boyolali juga sempat mengeluhkan hal tersebut. Dimintai komentarnya mengenai hal itu, Wakil Ketua DPRD Boyolali, Ali Hufroni, mengakui sepakat insentif RT dan RW di Boyolali dinaikkan.

“Saya selaku wakil ketua DPRD memang sepakat dengan kenaikan itu karena memang saya melihat dengan kabupaten lain, Boyolali [insentif RT dan RW-nya] masih rendah,” ujar dia saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis (27/7/2023).

Lebih lanjut, Ali mengatakan akan berusaha memperjuangkan kenaikan insentif ketua RT dan RW di Boyolali. Ia juga yakin APBD Boyolali dapat mengkaver kenaikan insentif RT dan RW.

“Nanti coba kami lakukan komunikasi dengan pihak anggaran,” ujar anggota DPRD dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut. Soal besaran kenaikan insentif RT dan RW yang akan ia perjuangkan tersebut, Ali mengatakan belum bisa mengungkapnya.

Namun, ia mengatakan komitmennya untuk memperjuangkan kenaikan insentif RT/RW di Boyolali. “Ya kami enggak janji akan bisa, karena sekali lagi kami kan hanya berusaha. Nanti masih harus dikomunikasikan dengan tim TAPD dan lain-lain,” kata dia.

Sebelumnya diberitakan, Ketua RW 019 Karang Duwet, Winong, Boyolali, Adiyanto, menuturkan ia sudah lima tahun menjadi Ketua RW. Pensiunan ASN guru Geografi SMA tersebut mengaku selama itu insentif yang ia dapat sekitar Rp1,8 juta untuk setahun.

Seingatnya, ia selalu mendapatkan pemberitahuan insentif RT dan RW di Boyolali cair setiap tiga bulan sekali. Namun, ia sengaja untuk mengambilnya setahun sekali.

Tanggapan Bupati Said

“Saya mengambil insentif RW itu setiap akhir tahun, itu dari dulu jumlahnya sama baik RT/RW yaitu sekitar Rp1,8 juta [setahun]. Saya berikan ke pembangunan fisik dukuh saya, itu kalau saya, RT RW yang lain ya terserah untuk apa karena itu memang hak beliau-beliau,” ujar dia saat berbincang dengan Solopos.com di rumahnya, Rabu (12/7/2023).

Adiyanto menilai insentif tersebut perlu ditingkatkan. Alasannya bukan semata-mata karena jumlah, tapi tanggung jawab RT dan RW yang juga berat. Adi mengungkapkan di setiap kegiatan ketua RT dan RW selalu dilibatkan.

Selain itu, bagi ketua RT dan RW di Boyolali yang membutuhkan, insentif tersebut sangat berguna. Adi mengatakan tidak semua RT dan RW adalah pensiunan PNS atau pegawai kantoran, tapi juga kalangan menengah ke bawah.

Terpisah, Ketua RT 002 Winong Baru, Winong, Boyolali, Sri Margono, yang telah enam tahun menjadi ketua RT, tepatnya seusai pensiun dari jabatan Kabag Pemerintahan Setda Provinsi Jawa Tengah, juga menilai insentif ketua RT dan RW di Boyolali perlu dinaikkan.

Menurutnya, insentif RT dan RW di Boyolali yang diterima senilai Rp150.000 per bulan. Margono membandingkan insentif RT dan RW Boyolali dengan kabupaten lain, misalnya Wonogiri yang naik pada 2023 ini dari Rp400.000 ke Rp500.000 per bulan.

“Padahal kalau dilihat dari sektor penerimaan pajak, Boyolali lebih tinggi dari Wonogiri. Tapi Wonogiri berani kasih Rp500.000, kenapa Boyolali hanya Rp150.000 per bulan?” ujar dia.

Sementara itu, Bupati Boyolali, M Said Hidayat, mengakui nilai insentif RT dan RW belum maksimal. Namun, hal tersebut menjadi wujud perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali.

“Kemarin, Pak Sekretaris Daerah sudah saya minta untuk cek, dihitung dulu nanti agar ada kesesuaian dengan kemampuan anggaran. Sekiranya mampu, ya enggak ada salahnya ketika itu harus ditingkatkan,” ujar Said, Selasa (18/7/2023).

Akan tetapi, Said mengatakan untuk menaikkan anggaran tidak harus langsung penuh. Namun, menyesuaikan kemampuan anggaran.

“Saya kira apa yang dilakukan RT dan RW ini juga dalam rangka membantu dan berperan aktif untuk memberikan dukungan atas pembangunan di Kabupaten Boyolali,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya