SOLOPOS.COM - Jenazah korban penembakan di wilayah Colomadu, Karanganyar, Yudha Bagus Setiawan, 32, dibawa ambulans untuk dimakamkan di Desa Bendan, Banyudono, Boyolali, Sabtu (27/1/2024). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI – Isak tangis istri dan anak korban penembakan orang tak dikenal, Yudha Bagus Setiawan, 32, menyelimuti rumah duka di Dukuh Bulakan RT 004 RW 001, Desa Bendan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali pada Sabtu (27/1/2024) sore.

Diketahui Yudha diduga menjadi korban penembakan oleh orang tak dikenal di Tohudan, Colomadu, Karanganyar, pada Jumat (26/1/2024) malam.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Isak tangis semakin keras saat peti berisi jenazah pria dua anak tersebut diangkat menuju ambulans untuk dibawa ke permakaman Desa Ngaru-aru, Banyudono.

Sang anak, Tiara, tak berhenti menangis sambil berjalan dituntun oleh salah satu pelayat. Sang ibu yang berada di rumah terdengar tangisannya hingga halaman. Sedangkan anak keduanya, Alfat, saat itu dalam perjalanan dibawa pulang dari Cirebon ke rumah duka.

Beberapa pelayat ikut meneteskan air mata melihat suara tangisan Tiara yang semakin keras dan napas tersengal-sengal. Anak kelas VII SMP tersebut kehilangan ayahnya dan adiknya yang baru kelas I SD justru tidak bisa melihat ayahnya untuk kali terakhir karena masih berada di perjalanan kembali ke Boyolali.

Mertua korban Yudha, Suryanto, melihat Yudha sebagai sosok lelaki yang baik dan ramah. Ia sebelumnya tidak melihat ada permasalahan dalam diri Yudha.

“Bahkan kemarin [Jumat] pagi masih ketemu saya di depan rumah, saya suruh mampir sarapan tapi katanya sudah, terus dia lanjut jalan nyepeda,” kata dia.

Suryanto menjelaskan keluarga Yudha juga baru pindah ke rumah di Dukuh Bulakan sekitar dua pekan yang lalu sehingga, belum terlalu kenal dengan para tetangga. Ia mengatakan Yudha berencana untuk berkenalan ke tetangganya pada pekan depan.

Sebelumnya, Yudha dan keluarganya tinggal di Kecamatan Sawit. Diketahui Yudha sehari-hari bekerja sebagai buruh tani.

“Saya itu dapat kabar tentang Yudha meninggal baru tadi subuh, ditelpon anak saya yang di Cirebon. Saya kaget awalnya, enggak percaya, enggak tahu juga penyebab meninggalnya Yudha karena apa,” kata dia.

Selanjutnya, terkait hasil autopsi korban, Suryanto menjelaskan belum mengetahui. Namun, ia sempat melihat wajah jenazah Yudha dan ia mengatakan dalam kondisi bagus.

Sebelumnya diberitakan,  Yudha Bagus Setiawan ditembak oleh orang tak dikenal di wilayah Todan, Desa Tohudan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar pada Jumat malam. Akibat luka tembakan tersebut korban langsung meninggal dunia di lokasi kejadian.

Di malam kejadian itu, korban diduga hendak melakukan aksi sweeping judi sabung ayam di wilayah Tohudan.

Namun nahas, saat di lokasi korban mendapatkan perlawanan dari kelompok orang tak dikenal. Kelompok tersebut sampai mengeluarkan senjata api hingga korban tersungkur dan meninggal dunia. Berdasarkan rekan korban, tembakan terdengar sebanyak delapan kali.

Sebelum kejadian, Brigade Umar Bin Khattab telah menyerahkan surat pemberitahuan yang ditujukan kepada Kapolres Karanganyar, AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy. Surat tersebut memberitahukan bahwa akan ada sabung ayam di wilayah Todan, Tohudan pada Jumat siang hingga selesai.

Sementara itu, Polres Karanganyar masih menyelidiki kasus meninggalnya Yudha Bagus Setiawan yang diduga ditembak orang tak dikenal di Tohudan, Kecamatan Colomadu pada Jumat malam.

Kapolres Karanganyar, AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy, mengatakan polisi masih mengumpulkan data dan meminta keterangan saksi-saksi.

“Sedang mendudukkan perkara ini sebagaimana konstruksi dari kasus ini. Tunggu dulu ya masih proses penyelidikan,” kata Kapolres singkat pada Sabtu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya