SOLOPOS.COM - De Tjolomadoe Karanganyar. (Istimewa/Instagram @detjolomadoe_official)

Solopos.com, KARANGANYAR — Kecamatan Colomadu di Karanganyar terbilang daerah yang cukup unik lantaran merupakan wilayah eksklave satu-satunya yang ada di Jawa Tengah (Jateng).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online, eksklave merupakan suatu negara yang terpisah dan berbentuk suatu enklave. Selain itu, juga bisa diartikan sebagai budaya yang berada jauh dari daerah asal budaya.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Secara geografis, Colomadu merupakan kecamatan yang berbatasan langsung dengan Kota Solo di bagian timur, Kabupaten Boyolali di bagian barat dan utara, serta Kabupaten Sukoharjo di bagian selatan. Jika dilihat di peta, Colomadu memang lebih dekat dengan Kota Solo, Kabupaten Boyolali, maupun Kabupaten Sukoharjo dan jauh terpisah dari kecamatan lainnya di Karanganyar.

Bahkan, secara jarak, Kecamatan Colomadu terletak 23 km dari pusat kota Karanganyar. Karena terpisah dengan kecamatan lainnya di Karanganyar inilah yang membuat Colomadu disebut wilayah eksklave.

Terpisahnya Colomadu dari kecamatan-kecamatan lain di Karanganyar ini ternyata sejarahnya. Berdasarkan penelusuran Solopos.com dari berbagai sumber menyebutkan, sejarah Colomadu tak bisa lepas dari berdirinya pabrik gula Colomadu yang merupakan peninggalan Mangkunegaran pada abad ke-19. Pabrik ini didirikan oleh KGPAA Mangkunegaran IV pada 1861.

Dahulu Mangkunegaran memegang beberapa wilayah di Soloraya, seperti Karanganyar, Wonogiri, dan juga sebagian Gunung Kidul. Hal inilah yang menyebabkan Colomadu tetap dimasukkan dalam wilayah Karanganyar hingga sekarang.

Fakta tersebut dijelaskan pula dalam Undang-undang No.16/1947 tentang Pembentukan Haminte-Kota Surakarta, Colomadu pun telah masuk dalam Karanganyar.

Jika melihat peta, Colomadu di Karanganyar ini menjadi satu-satunya wilayah eksklave di Jawa Tengah, bahkan di Pulau Jawa. Hal ini dikarenakan rata-rata wilayah eksklave berada di luar Jawa.

Beberapa di antaranya, Kabupaten Donggala di Sulawesi Tengah, Kabupaten Luwu dan Takalar di Sulawesi Selatan, Kabupaten Bima di NTB, hingga Kabupaten Muara Enim dan Lahat di Sumatra Selatan.

Berdasarkan sejarahnya yang pernah diulas Solopos.com sebelumnya, dulunya Colomadu bernama Malangjiwan saat Indonesia belum merdeka. Setelah Indonesia merdeka, wilayah ini berada di bawah kekuasaan Kadipaten Mangkunegaran.

Nama Malangjiwan pun berubah menjadi Colomadu saat Mangkunegaran menyerahkan wilayah kepada pemerintah Republik Indonesia. Nama ini terinspirasi dari pabrik gula di sana, yaitu Tjolomadoe.

Sampai saat ini, nama tersebut masih dipertahankan, sementara Malangjiwan diadaptasi sebagai nama salah satu desa di Colomadu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya