Soloraya
Minggu, 11 Februari 2024 - 08:41 WIB

Jelang Pencoblosan Pemilu 2024, BPBD Petakan TPS Rawan Bencana di Sragen

Tri Rahayu  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi memasukkan surat suara. (Freepik)

Solopos.com, SRAGEN — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen melakukan pemetaan tempat pemungutan suara (TPS) yang rawan bencana alam pada saat pelaksanaan pencoblosan Pemilu 2024, Rabu (14/2/2024) besok. Dari hasil pemetaan BPBD, ada ratusan TPS rawan bencana berada di wilayah Kota Sragen.

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Sragen Giyanto kepada Solopos.com, Minggu (11/2/2024), mengungkapkan ada sejumlah wilayah yang lokasi TPS berada di wilayah yang berpotensi bencana alam. Dia menyampaikan pemetaan TPS rawan bencana masih berjalan, seperti di Kecamatan Plupuh baru teridentifikasi enam TPS, tepatnya di Desa Gedongan, Kecamatan Plupuh dan dua TPS di Desa Sidokerto. Lalu di Desa Jabung Plupuh juga ada satu TPS rawan.

Advertisement

“Kemudian di Masaran cukup banyak yang rawan, seperti di Desa Pringanom ada tiga TPS, di Desa Kliwonan ada tujuh TPS; di Desa Karangmalang Masaran ada dua TPS, di Desa Pilang potensi rawan di dekat tanggul Bengawan Solo, dan di Desa Jati ada empat TPS. Rata-rata TPS rawan itu berada dekat aliran sungai sehingga berpotensi banjir,” jelas Giyanto.

Giyanto melanjutkan TPS rawan lainnya ada di Desa Karanganyar dua TPS. Dia mengungkapkan jumlah TPS rawan bencana yang paling banyak justru ada di wilayah Kecamatan Sragen Kota. Dia mencatat puluhan TPS rawan bencana di Kecamatan Sragen Kota yang menyebar di  Nglorog ada 26 TPS, Karangtengah ada 19 TPS, Desa Tangkil ada 19 TPS, dan Desa Kedungupit ada 23 TPS.

Kepala Pelaksana BPBD Sragen R. Triyono Putro menyampaikan dalam pemetaan TPS rawan bencana BPBD berkoordinasi dengan pemangku wilayah. Dia menyampaikan BPBD hanya mendata saja dan TPS rawan bencana itu rata-rata ada di wilayah bantaran sungai, seperti di wilayah Tangkil, Kedungupit, Karangtengah, dan seterusnya.

Advertisement

“Antisipasinya, kami memberi sosialisasi antisipasi bencana dan mitigasinya disiapkan. Kami di BPBD siaga 24 jam. Apabila dibutuhkan kami siap membantu PPK dan PPS setempat. Kalau tidak dibutuhkan maka kami sekadar sosialisasi,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif