SOLOPOS.COM - Kabupaten Sukoharjo menerima penghargaan Proklim di dua lokasi yang diserahkan secara langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya di Auditorium DR. Soejarwo Gedung Manggala Wanabakti, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jakarta pada Selasa (24/10/2023). (Istimewa/ DLH Sukoharjo)

Solopos.com, SUKOHARJO — Setelah tiga tahun terakhir absen mengantongi penghargaan, Kabupaten Sukoharjo kembali meraih penghargaan Program Kampung Iklim (Proklim) tingkat nasional. Kabupaten Sukoharjo kali terakhir mendapatkan penghargaan serupa pada 2020 silam.

Penghargaan di 2023 ini diraih oleh dua lokasi di Kabupaten Sukoharjo dengan tingkat berbeda. Satu di antaranya mendapatkan penghargaan Proklim Lestari, satu lokasi lain mendapatkan penghargaan Proklim Utama.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukoharjo, Agus Suprapto, Rabu (25/10/2023). Ia membeberkan lokasi yang berhasil mendapatkan penghargaan Proklim Lestari berada di Dukuh Bodeyan, Desa Pondok, Kecamatan Nguter. Sementara penghargaan Proklim Utama diraih oleh Desa Demakan, Kecamatan Mojolaban.

“Selain itu, Bupati Sukoharjo Etik Suryani juga kembali mendapatkan penghargaan sebagai Pembina Proklim. Setelah pada 2022 juga mendapatkan penghargaan yang sama,” beber Agus.

Agus mengatakan penghargaan tersebut diserahkan secara langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya di Auditorium DR. Soejarwo Gedung Manggala Wanabakti, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jakarta pada Selasa (24/10/2023).

Keduanya mendapatkan penghargaan berupa trofi serta sertifikat yang ditandatangani Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, masing-masing juga mendapatkan uang pembinaan. Sementara untuk Pembina Proklim yang diraih Bupati Sukoharjo mendapatkan sertifikat.

“Penghargaan Proklim diberikan kepada lokasi minimal setingkat RW/dusun dan maksimal setingkat kelurahan/desa. Wilayah tersebut terbukti sudah melaksanakan aksi nyata untuk mewujudkan ketahanan iklim dan gaya hidup rendah emisi gas rumah kaca (GRK) melalui pelaksanaan aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim juga pelibatan masyarakat sekitar,” jelas Agus.

Dalam penilaiannya, gerakan tersebut juga sudah melewati proses verifikasi lapangan secara langsung oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Sementara untuk penghargaan Proklim Lestari terdapat syarat tambahan yaitu sudah melakukan pembinaan minimal 10 lokasi Proklim.

Lebih lanjut, Agus mengatakan dasar pelaksanaan Proklim juga telah diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.84/Menlhk-Setjen/Kum.1/11/ 2016 tentang Program Kampung Iklim. Selain itu diatur pula dalam Perdirjen Pengendalian Perubahan Iklim No. P.1/PPI/SET/KUM.1/2/2017 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program Kampung Iklim yang telah diubah dengan Perdirjen Pengendalian Perubahan Iklim No. P.7/PPI/API/KUM.1/9/2020 serta Perdirjen Pengendalian Perubahan Iklim No. P.4/PPI/API/PPI.6/3/2021 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Kampung Iklim.

“Sampai saat ini di Kabupaten Sukoharjo terdapat 72 lokasi kampung iklim. Sementara yang sudah terdaftar di Sistem Registrasi Nasional [SRN] Pengendalian Perubahan Iklim [PPI] KLHK ada sebanyak 69 kampung dengan kategori Proklim Lestari 2 lokasi, Proklim Utama [peraih Trophy] 3 lokasi, Proklim Utama [peraih sertifikat] 13 lokasi, Proklim Madya 34 lokasi dan Proklim Pratama 17 lokasi,” beber Agus.

Sementara itu, Kabupaten Sukoharjo juga telah meraih enam Penghargaan Sekolah Adiwiyata dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada 2023 ini. Penghargaan tersebut terdiri dari tiga Penghargaan Sekolah Adiwiyata Mandiri dan tiga Penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional.

Sekolah-sekolah yang berhasil meraih penghargaan Sekolah Adiwiyata Mandiri antara lain SMP Negeri 3 Sukoharjo, SD Tarakanita Solo Baru dan MI Negeri 2 Sukoharjo. Sedangkan sekolah-sekolah yang berhasil meraih penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional antara lain SMP Negeri 2 Sukoharjo, SMAS IT Nurhidayah dan SMAS Al Firdaus.

Agus menyebut sampai saat ini, di Kabupaten Sukoharjo telah memiliki 81 Sekolah Adiwiyata yang terdiri dari 5 Sekolah Adiwiyata Mandiri, 8 Sekolah Adiwiyata Nasional, 28 Sekolah Adiwiyata Provinsi serta 40 Sekolah Adiwiyata Kabupaten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya