Soloraya
Senin, 17 Juni 2024 - 15:03 WIB

Kasus Bayi Jenar Sragen, Polisi Sebut Kematian Korban karena Kekurangan Oksigen

Tri Rahayu  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang warga memeriksa lokasi penemuan jenazah bayi di kolong dapur di kediaman orang tuanya di Dukuh Soko, Desa Ngepringan, Kecamatan Jenar, Sragen, Minggu (16/6/2024). (Istimewa)

Solopos.com, SRAGEN—Penyidik Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Sragen mendapatkan informasi hasil autopsi sementara jenazah bayi laki-laki yang ditemukan meninggal dunia di kolong dapur rumahnya di Dukuh Soko, Desa Ngepringan, Kecamatan Jenar, Sragen. Penyebab kematian bayi yang baru berumur satu hari itu diduga karena kekurangan oksigen.

Kapolres Sragen AKBP Jamal Alam saat ditemui Solopos.com seusai Salat Id di Alun-alun Sragen, Senin (17/6/2024), mengungkapkan polisi masih mendalami kasus temuan bayi laki-laki di Jenar itu. Dia menyampaikan penyidik masih memeriksa orang tua bayi terkait dengan indikasi kematian bayi yang diduga tidak wajar itu.

Advertisement

“Kami masih mendalami kasus itu, utamanya pada orang tua bayi,” katanya singkat.

Kasatreskrim Polres Sragen AKP Wikan Sri Kadiyono mewakili Kapolres Sragen menyampaikan penyidik sudah mendapat informasi hasil autopsi sementara terhadap jenazah bayi. Sebelumnya jenazah bayi dibawa ke RSUD dr. Moewardi Solo untuk dilakukan autopsi pada Minggu (16/6/2024) lalu.

Wikan mengatakan hasil autopsi sementara, bayi meninggal dunia disebabkan kekurangan oksigen. Wikan menyatakan belum bisa menentukan tersangka atas kasus tersebut karena masih mendalami keterangan saksi-saksi dari keluarga bayi.

Advertisement

Kasus temuan jenazah bayi yang diduga meninggal tidak wajar itu dilaporkan Perangkat Desa Ngepringan ke Polsek Jenar. Wikan menyampaikan peristiwa itu terjadi di rumah milik SA, 40, di Dukuh Soko, Desa Ngepringan, Kecamatan Jenar, Sragen. Wikan menerangkan ada empat saksi yang sudah diperiksa, yakni Bidan Puskesmas Tangen dan tiga warga di sekitar lokasi kejadian.

“Dari keterangan saksi-saksi, polisi mendapat informasi kronologi atas kejadian tersebut. Awalnya pada Minggu, pukul 04.30 WIB, ibu dan ayah bayi datang ke Puskesmas Tangen untuk memeriksakan kesehatan. Kedatangan mereka diterima bidan jaga puskesmas. Saat diperiksa terjadi pendarahan pada bagian kelamin ibu bayi. Kemudian langsung dirujuk ke RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen,” jelas Wikan.

Dia menerangkan bidan jaga ini curiga kalau ibu itu baru saja melahirkan sehingga bidan berkoordinasi dengan perangkat desa setempat. Dia melanjutkan kemudian perangkat desa bersama dua warga lainnya mengecek ke rumah orang tua bayi. Saat dicek, kata dia, di dalam rumah ternyata banyak bercak darah berceceran. Dari bercak darah itu mengarah menuju ke dapur.

Advertisement

“Di dapur itulah ditemukan bayi yang sudah dalam keadaan meninggal dunia. Di bagian leher bayi terikat kain celana training panjang warna biru. Bayi itu terbungkus jas hujan warna hijau-abu-abu. Atas kejadian itu perangkat desa melapor ke Polsek Jenar. Pihak Polsek langsung berkoordinasi dengan Polres Sragen untuk pengusutan lebih lanjut,” jelas Wikan.

Wikan menyampaikan jenazah bayi sudah dievakuasi petugas dan dalam proses autopsi RSUD dr. Moewardi Solo. Dia menyampaikan polisi sudah mengamankan barang bukti berupa satu potong celana training panjang warna biru, satu potong jas hujan plastik warna hijau-abu-abu, dan satu potong pakaian daster motif batik.

“Kami masih pengumpulan bahan keterangan dan pemeriksaan saki-saksi di lokasi kejadian. Ibunya bayi belum bisa dimintai keterangan karena masih perawatan di RSUD Sragen,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif