Soloraya
Jumat, 5 Januari 2024 - 16:51 WIB

Kawanan Monyet Liar Masuki Permukiman 2 Dusun di Sragen, Warga Resah

Tri Rahayu  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seekor monyet duduk di pagar depan rumah warga di Dukuh Bakung RT 003, Desa Sambirejo, Kecamatan Sambirejo, Sragen, Jumat (5/1/2024). (Istimewa/Untung Darmadi)

Solopos.com, SRAGEN — Kawanan monyet liar memasuki permukiman di Dusun Sambirejo dan Dusun Bakung, Desa Sambirejo, Kecamatan Sambirejo, Sragen, sejak dua bulan terakhir. Aksi monyet-monyet itu nekat mencuri makanan di warung dan rumah, meresahkan warga.

Kepala Dusun (Kadus) I Sambirejo, Haryanto, mengatakan warga sudah lama mengetahui ada monyet yang bersarang di kebun yang menyerupai hutan di areal Punden Guntur Geni, pinggir Sungai Bekasar. Di punden itu biasanya digunakan untuk lokasi bancaan atau bersih desa warga setempat.

Advertisement

“Warga sudah lama mengetahui ada kera di sekitar punden itu. Belakangan, sekitar 2-3 bulan terakhir, kera-kera itu mulai memasuki permukiman penduduk di Dusun Sambirejo RT 002 dan Dusun Bakung RT 003. Sekarang monyet-monyet itu malah berani ke rumah warga. Bahkan ada yang masuk warung dan mencuri makanan,” kata Haryanto, Jumat (5/1/2024).

Haryanto mengatakan monyet-monyet itu menjadi berani ketika diusir. Dulu, monyet-monyet itu akan lari saat diusir. Sekarang, ketika diusir monyet-monyet itu malah memperlihatkan giginya seperti marah, sehingga warga takut dan resah.

Haryanto telah melaporkan keberadaan kawanan monyet itu ke Pemerintah Desa Sambirejo. Ia juga melaporkan keberadaan satwa liar itu ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah.

Advertisement

“Saya melapor lewat Google form yang diberikan pegawai BKSDA lewat WA. Ternyata dalam laporannya harus mengunggah foto. Saya baru mendapat foto monyet Jumat pagi sehingga aduan ke BKSDA akan saya ulangi,” ujarnya.

Jumlah monyet itu tak banyak sekitar 3-4 ekor. Monyet-monyet itu masuk ke permukiman kadang pagi, kadang siang. Sejauh ini belum ada laporan monyet menyerang warga.

“Mungkin makanan di hutan habis karena musim kemarau sehingga kawanan kera itu masuk ke permukiman warga. Kami tidak tahu asal usul monyet itu. Mungkin pelarian dari gunung karena sungai itu hulunya di Gunung Lawu,” katanya.

Advertisement

Warga berharap BKSDA segera turun tangan untuk menangani masalah ini. Mereka juga berharap monyet-monyet itu dapat segera dipindah ke habitatnya yang lebih aman.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif