SOLOPOS.COM - Pemadam Kebakaran Wonogiri memadamkan api yang membakar rumah warga di Kedungrejo, Nguntoronadi, Wonogiri, Jumat (20/10/2023) malam. (Istimewa/Damkar Wonogiri)

Solopos.com, WONOGIRI–Tiga rumah di Desa Bulurejo, Kecamatan Nguntoronadi terbakar diduga akibat korsleting listrik, Sabtu (21/10/2023) pagi. Kerugian mencapai ratusan juta rupiah akibat kejadian tersebut.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pemadam Kebakaran (Damkar) Wonogiri, Joko Santoso, menyampaikan ada tiga rumah warga yang terbakar. Ketiga rumah itu milik warga Dusun Krapyak, Desa Bulurejo, yaitu Tulis, Sutrisno, dan Tamuyem. Rumah milik Tulis dan Sutrisno ludes terbakar hampir tanpa sisa.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Sedangkan rumah milik Tamuyem terbakar pada bagian dapur. Joko menyebut kebakaran itu diduga akibat korsleting listrik dari rumah Tulis. Warga sempat mencoba memadamkan api tetapi api terlalu cepat membakar bangunan rumah.

“Titik api diperkirakan berasal dari rumah Tulis karena korsleting listrik. Api membesar membakar rumah Tulis hingga merembet ke rumah sebelah,” kata Joko saat dihubungi Solopos.com, Sabtu.

Dia melanjutkan tim Damkar Wonogiri sampai di lokasi kejadian pukul 08.15 WIB. Pada saat itu, api masih berkobar membakar ketiga rumah tersebut. Damkar Wonogiri menerjunkan satu regu dari Pos Damkar Baturetno dan satu regu dari Pos Damkar Wonogiri. Dua mobil dan satu mobil tangki dikerahkan.

Proses pemadam membutuhkan lebih kurang satu jam dengan dibantu sukarelawan warga, anggora Koramil Nguntoronadi, Polsek Nguntoronadi, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Wonogiri. Kerugian materiil akibat kejadian itu ditaksir sekitar Rp300 juta.

“Ini merupakan kasus kejadian kedua dalam kurun waktu kurang dari 24 jam di Kecamatan Nguntoronadi,” ujar dia.

Sebelumnya, satu rumah warga di Lingkungan Godang, Kelurahan Kedungrejo, Kecamatan Nguntoronadi, Wonogiri ludes terbakar, Jumat (20/10/2023) malam. Pemilik rumah mengalami luka bakar.

Satu rumah yang terbakar itu milik warga lansia suami-istri di Lingkungan Gadong, Watiyem dan Madi. Kebakaran itu bermula ketika tintir atau lampu minyak tanah yang biasa mereka gunakan untuk penerangan saat tidur terjatuh karena tersenggol Watiyem.

Nahas tintir itu jatuh mengenai taplak meja. Minyak yang ada di dalam tintir itu tumpah sehingga menyebabkan kobaran api yang membakar taplak meja. Api itu terus merembet hingga mengenai dinding rumah yang terbuat dari kayu. Kobaran api akhirnya semakin membesar dan meluluhlantakkan seisi rumah.

Menurut Joko, akibat kejadian itu Watiyem sempat terbakar hingga mengalami luka yang cukup serius. Perempuan lansia itu kemudian dibawa ke salah satu rumah sakit di Wonogiri untuk mendapatkan perawatan. Sementara suaminya, Madi, pada saat kejadian itu tengah berada di musala.

“Sebenarnya rumah itu sudah memiliki jaringan listrik. Tetapi sudah jadi kebiasaan mereka kalau mau tidur pakai tintir buat penerangannya. Ndilalah saat itu tintirnya tersenggol Mbah Watiyem hingga menyebabkan kebakaran,” kata Joko.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya