SOLOPOS.COM - Warga Desa Krobokan, Juwangi, mengambil air bersih bantuan dari BPJS Kesehatan Cabang Boyolali yang dikirim ke desa tersebut pada Rabu (25/10/2023). (Istimewa/BPJS Kesehatan Boyolali)

Solopos.com, BOYOLALI — Krisis air bersih akibat kemarau dan kekeringan tahun ini berdampak luas di wilayah Kabupaten Boyolali, termasuk di Desa Krobokan, Juwangi. Warga di wilayah itu bahkan sampai rela tidak mandi untuk menghemat air.

Melihat dampak kekeringan tersebut, BPJS Kesehatan Boyolali memberikan bantuan sebanyak 80.000 liter air bersih ke daerah yang dilanda krisis air seperti Desa Krobokan.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Dalam keterangan tertulis yang diterima Solopos.com, Jumat (27/10/2023), Kades Krobokan, Toyo, mengungkapkan wilayahnya mengalami krisis air bersih cukup para akibat kemarau panjang dan El Nino.  Karenanya ia sangat mengapresiasi bantuan air bersih dari semua pihak, termasuk BPJS Kesehatan Boyolali.

“Adanya bantuan air bersih dari BPJS Kesehatan Cabang Boyolali ini bisa bermanfaat bagi warga kami. Apalagi sangat membutuhkan untuk keperluan air minum dan mandi. Selama ini warga kami kesulitan mendapatkan air bersih,” kata dia.

Toyo mengungkapkan sulitnya mendapatkan air bersih membuat warganya sering kali memilih untuk tidak mandi demi menghemat air. Ia menjelaskan Desa Krobokan terdiri dari 20 RT dan empat RW. Ada sekitar 950 keluarga dengan 3.500 jiwa yang menghuni desa itu.

Selama ini, untuk memenuhi kebutuhan air bersih, warga Krobokan mengandalkan sumur galian dan sumur bor. Pembuatan sumur bor membutuhkan biaya Rp12 juta-Rp15 juta.

Menurut Toyo, jumlah tersebut termasuk besar mengingat kondisi masyarakat yang mayoritas ekonominya masih menengah ke bawah. Toyo juga mengatakan adanya sumur galian dan sumur bor bukan solusi permanen saat kemarau. Saat kemarau melanda, sumur galian mengering dan debit air sumur bor mengecil.

“Sumur bor hanya bisa diambil airnya dua hari sekali. Bahkan hanya untuk mencukupi untuk kebutuhan satu keluarga,” tutur dia.

Sementara itu, penyerahan bantuan 80.000 liter air bersih dari BPJS Kesehatan Boyolali berlangsung di Desa Krobokan pada Rabu (25/10/2023). Bantuan diserahkan oleh Kepala BPJS Kesehatan Cabang Boyolali, Maya Susanti, kepada Kades Toyo.

Maya menyampaikan bantuan air bersih sebanyak 80.000 liter air bersih itu disalurkan 10 hari berturut-turut. Per hari ada 8.000 liter air bersih yang disalurkan ke daerah kekeringan.

Ia mengatakan bantuan air bersih itu sebagai bentuk BPJS Kesehatan Cabang Boyolali kepada warga terdampak kekeringan di Boyolali. Maya Langkah itu juga telah mendapatkan dukungan dari Pemkab Boyolali.

“Penyaluran bantuan air bersih sebenarnya sudah pernah kami lakukan. Tetapi khusus tahun ini, kami salurkan ke sejumlah desa sesuai data BPBD, salah satunya Desa Krobokan. Semoga bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh warga untuk kebutuhan sehari-hari,” kata Maya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya