SOLOPOS.COM - Ketua KPU Wonogiri periode 2023-2028, Satya Graha. (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wonogiri mengungkapkan ada sejumlah anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara atau KPPS yang harus dilarikan ke rumah sakit akibat kelelahan seusai bertugas melaksanakan pemungutan hingga penghitungan suara Pemilu 2024 di TPS, Rabu (14/2/2024).

Ketua KPU Wonogiri, Satya Graha, mengatakan ada sembilan anggota KPPS dan dua petugas ketertiban TPS yang jatuh sakit saat bertugas dalam pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2024. Kebanyakan dari mereka sakit karena kelelahan.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Beberapa yang lain karena dehidrasi sehingga lemas. Ada pula yang sakit akibat gejala tifus. “Mereka sudah dibawa ke fasilitas kesehatan. Ada yang ke puskesmas, klinik, dan rumah sakit,” kata Satya saat dihubungi Solopos.com, Jumat (16/2/2024).

Menurut Satya, anggota KPPS dan petugas ketertiban yang sakit itu tersebar di 11 TPS berbeda di Wonogiri antara lain di TPS Desa Sambiharjo, Paranggupito; Watusomo, Slogohimo; Pidekso, Giriwoyo; dan Purwoharjo, Karangtengah.

Meski ada anggota yang sakit, pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di TPS itu berjalan lancar hingga selesai. Dia menyebutkan sebanyak 3.910 TPS di Wonogiri sudah selesai melaksanakan pemungutan dan pengitungan suara.

Tidak ada TPS yang melakukan pemungutan suara ulang. Satya mengakui ada beberapa TPS yang mengalami surat suara yang tertukar dengan daerah pemilihan (dapil) lain. Namun, hal itu sudah teratasi sehingga tidak perlu pemungutan suara ulang.

“Saat ini kami sedang fokus untuk rekapitulasi suara dari kecamatan-kecamatan. Tetapi ini masih terkendala server Sirekap. Mungkin rekapitulasi baru selesai bisa dilakukan dua-tiga hari ke depan,” ujar dia.

Kepala Sub Bagian Keuangan Umum dan Logistik KPU Wonogiri, Nursahid Agung Wijaya, mengatakan anggota KPPS dan petugas ketertiban yang sakit itu sudah mendapatkan perawatan di rumah sakit atau puskesmas. Mereka sudah terkaver BPJS Kesehatan.

“Tidak ada yang sampai fatal. Ada yang dibawa ke RSUD, tetapi sudah kembali ke rumah. Mereka yang sakit itu usianya masih di bawah 55 tahun semua,” kata Sahid.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya