SOLOPOS.COM - Ilustrasi mengelola pendapatan (freepik)

Solopos.com, SRAGEN—Satu keluarga dengan empat anggota keluarga yang memiliki pendapatan rata-rata di bawah Rp1,704 juta per bulan di Sragen masuk dalam kategori keluarga miskin. Para buruh tani kemungkinan menjadi penyumbang kemiskinan di Sragen mengingat pendapatan mereka kurang dari Rp1 juta per bulan.

Berdasarkan Sensus Pertanian 2023 Tahap I yang dikeluarkan BPS Sragen, jumlah petani di Sragen sebanyak 140.000 orang yang menyebar di 20 kecamatan. Sebanyak 100.767 orang atau 71,97% di antaranya merupakan petani milenial.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Sementara itu, angka gini rasio atau ketimpangan pendapatan warga di Sragen relatif rendah di angka 0,349 berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2022.

Kabid Pemerintahan, Pembangunan Manusia, dan Kewilayahan Badan Perencanaan, Pembangunan Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Sragen, Dwi Cahyani, mengungkapkan ketimpangan pendapatan atau indeks gini rasio di Sragen terhitung rendah karena di bawah 0,4.

Dia menyebut indeks gini rasio pada 2020 hanya 0,339. Indeks tersebut turun di 2021 di 0,313 tetapi naik kembali di 2022 sebesar 0,349.

Menurut Bank Dunia, lanjutnya, ketimpangan pendapatan diukur dengan menghitung persentase jumlah pendapatan masyarakat dari kelompok dengan pendapatan rendah dibandingkan dengan total pendapatan penduduk secara menyeluruh. Dia menerangkan tingkat ketimpangan ringan apabila 40% penduduk paling miskin menerima >17% dari pendapatan nasional.

“Gini rasio itu lebih pada ketimpangan pendapatan penduduk sehingga tidak bisa digunakan untuk melihat ketimpangan wilayah di utara dan selatan Bengawan Solo. Menurut BPS dan Bank Dunia, ketimpangan di Sragen rendah. Artinya, kalau jumlah penduduk miskin terendah menerima pendapatan lebih dari 17% dari pendapatan total penduduk berarti ketimpangan rendah,” jelasnya, Jumat (2/2/2024).

Dia menyebutkan posisi Sragen dengan jumlah penduduk miskin terendah menerima pendapatan 19,47% dari pendapatan total penduduk Sragen, artinya di atas atau lebih dari 17%. Dia mengatakan pendapatan penduduk miskin di garis kemiskinan pada 2023 Rp426.000 per orang per bulan.

Kalau dalam satu keluarga dengan empat anggota keluarga, ujar dia, maka pendapatan di garis kemiskinan Rp1,704 juta per bulan. Dia menyatakan keluarga dengan empat orang anggota keluarga dengan pendapatan di bawah Rp1,704 juta per bulan masuk keluarga miskin.

“Keluarga dengan empat orang anggota keluarga dengan penghasilan Rp2 juta per bulan ke atas dianggap tidak miskin. Jumlah penduduk di bawah garis kemiskinan di Sragen sebanyak 114.620 jiwa. Bisa jadi petani, tukang becak, masuk keluarga miskin tetapi harus dilihat jumlah anggota keluarganya,” jelasnya.

Dia mengungkapkan upaya untuk mengurangi ketimpangan pendapatan masih cukup berat karena harus mengurangi kemiskinan yang 40% ke bawah.

Menurut dia, secara makro karena masuk ketimpangan pendapatan maka harus dilakukan dengan kebijakan-kebijakan  untuk menaikkan pendapatan, terutama bagi keluarga miskin dan mengurangi pengangguran. Kebijakan lainnya, jelas dia, dengan pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), peningkatan kesehatan dan pendidikan.

Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Sragen, Suratno, menyampaikan pendapatan buruh tani per bulan hanya Rp500.000-Rp700.000 sehingga masuk keluarga miskin. Sementara itu, dia menyampaikan pendapatan petani hanya mengandalkan dari hasil panen.

Hasil panen dalam setahun untuk lahan satu patok Rp60 juta. Penghasilan tersebut, jelas dia, dikurangi biaya produksi Rp39 juta dan sisanya dibagi 12 bulan.

“Pendapatan petani di Sragen hanya Rp1,75 juta per bulan sehingga mendekati garis kemiskinan atau rentan kemiskinan. Dengan penghasilan segitu maka petani bisa jadi menjadi penyumbang kemiskinan di Sragen. Maka kuncinya Sragen itu harus menuju industrialisasi pertanian untuk mengangkat kesejahteraan petani,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya