SOLOPOS.COM - Anak-anak Desa Randusari, Kecamatan Slogohimo, Wonogiri, mengikuti Dolan Literasi yang diselenggarakan Sanggar Dalem Pasinaon, Minggu (12/11/2023). (Istimewa)
Solopos.com, WONOGIRI — Upaya meningkatkan minat baca anak-anak di Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri, melalui Sanggar Dalem Pasinaon dengan programnya Dolan Literasi di desa/kelurahan se kecamatan mulai membuahkan hasil.
Pendiri Sanggar Dalem Pasinaon Wonogiri, Dhiya Restu Putra, mengatakan Dolan Literasi merupakan gerakan meningkatkan budaya literasi khususnya membaca buku pada anak-anak di Kecamatan Slogohimo.
Gerakan itu dilakukan Sanggar Pasinaon bersama Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) dengan berkeliling setiap Minggu ke desa/kelurahan di Kecamatan Slogohimo.
Di desa itu, anak-anak usia dini hingga SD berkumpul seperti di balai dusun atau balai desa untuk diajak belajar sambil bermain bersama. Mereka diperkenalkan dengan buku-buku cerita, ensiklopedia, dan buku lain selain buku mata pelajaran.
Di desa itu, anak-anak usia dini hingga SD berkumpul seperti di balai dusun atau balai desa untuk diajak belajar sambil bermain bersama. Mereka diperkenalkan dengan buku-buku cerita, ensiklopedia, dan buku lain selain buku mata pelajaran.
Dalam satu pertemuan, biasanya ada sekitar 50 anak desa yang mengikuti kegiatan itu. Menurut Restu, dalam kegiatan itu anak-anak tidak hanya diberikan buku dan dibiarkan membaca sendiri.
Ada pendampingan dari tim Dalem Pasinaon, TP PKK, dan komunitas pemuda. Anak-anak akan mengulas buku cerita yang mereka baca kepada pendamping. Kemudian mereka berdiskusi tentang isi cerita dan amanat yang terkandung dalam buku tersebut.
Setiap pertemuan Dolan Literasi berlangsung sekitar 2,5 jam mulai pukul 09.00 WIB-11.30 WIB. “Tadi Dolan Literasi ada di Desa Randusari. Ini menjadi desa ke-15 yang menyelenggarakan Dolan Literasi. Jadi Dolan Literasi ini semacam road show literasi ke desa-desa,” kata Restu saat dihubungi Solopos.com, Minggu (12/11/2023).
Restu menyampaikan program Dolan Literasi itu tercetus ketika masuk dalam kepengurusan TP PKK Kecamatan Slogohimo pada awal 2023. Dia menilai TP PKK ini cukup strategis menjadi instrumen untuk meningkatkan minat baca anak-anak di desa. Sebab setiap desa memiliki TP PKK.
Dolan Literasi kali pertama dilaksanakan pada Mei 2023 dan rencananya berakhir pada akhir November 2023 setelah 17 desa/kelurahan di Slogohimo disinggahi. Restu menyelenggarakan Dolan Literasi ini lantaran ingin mendekatkan akses buku bacaan yang bervariasi kepada anak-anak desa.
“Sebenarnya kami membuat gerakan ini hanya sebagai pemantik buat teman-teman di desa lain biar termotivasi bikin taman baca masyarakat [TBM] di desa mereka. Kami ingin di Slogohimo itu tidak hanya di Desa Tunggur [tempat Dalem Pasinaon] yang ada TBM. Cita-cita kami nanti one village one TBM,” jelasnya.
Kendati demikian, dia tidak akan memaksakan hal itu bisa tercapai di setiap desa. Hanya, Restu menyebut mendekatkan akses buku kepada anak-anak sangat perlu di desa-desa Slogohimo. Hal itu karena anak-anak sulit menjangkau buku-buku terbaru yang berkualitas sesuai umur.
Ada beberapa desa yang menyediakan buku, tetapi buku yang disediakan merupakan buku-buku lama beberapa tahun silam. Kondisinya pun tidak terawat.
“Makanya, semoga dengan Dolan Literasi, ada warga yang ingin mendirikan TBM. Tentu nanti bisa belajar bareng, karena sama. Ini penting untuk membentuk sumber daya manusia [SDM] anak di Slogohimo yang unggul,” ucap dia.
Dia menambahkan ihwal anggaran pendirian TBM sebenarnya pemerintah desa bisa membantu mengalokasikan dari Dana Desa untuk pengadaan TBM di desa. “Tetapi yang penting itu niat dan jalan dulu saja, seadanya. Baru setelah itu mendesak desa untuk mengalokasikan Dana Desa guna membantu pengembangan TBM,” ungkap Restu.