SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemilu. (freepik.com)

Solopos.com, WONOGIRI — Daerah pemilihan (dapil) I yang meliputi Kecamatan Wonogiri, Selogiri, Wuryantoro, Manyaran, dan Eromoko disebut-sebut bakal menjadi dapil neraka dalam peta persaingan memperebutkan kursi DPRD Wonogiri pada Pemilu 2024.

Banyak petahana yang bakal bertarung kembali pada Pemilu 2024 di dapil tersebut. Jumlah calon anggota legislatif (caleg) yang bertarung memperebutkan kursi juga paling banyak dibandingkan empat dapil lain di Wonogiri.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Sedangkan kuota anggota DPRD Wonogiri dari dapil I ada 11 kursi. Ada 10 caleg petahana yang bertarung pada Pemilu 2024 di dapil I Wonogiri. Enam caleg petahana dari PDI Perjuangan, dua dari Golkar, dan masing-masing satu dari Gerindra dan PKS.

Sementara jumlah total caleg di dapil itu sebanyak 95 orang dari 14 partai politik (parpol). Pengamat politik Wonogiri, Bambang Tetuko, mengatakan Dapil I Wonogiri sejak dulu selalu menjadi wilayah yang paling ketat dan sengit dalam Pemilu.

Termasuk pada Pemilu 2024, dapil I tersebut juga diprediksi masih menjadi dapil neraka dalam peta persaingan caleg DPRD Wonogiri. Dengan kuota kursi paling banyak dibandingkan dengan dapil lain, parpol beranggapan peluang mendapatkan kursi di dapil I cukup tinggi.

Sebagai informasi, pada Pemilu 2024, Kabupaten Wonogiri terbagi menjadi lima dapil. Kuota kursi masing-masing dapil yakni dapil I ada 11 kursi, dapil II, III, dan IV masing-masing 10 kursi, dan dapil V sembilan kursi.

Bambang menilai jarak antarwilayah kecamatan di Dapil I Wonogiri relatif dekat dan mudah dijangkau. Jumlah pemilih di dapil I juga selalu terbanyak dibanding dapil lain. Tetapi konstituen di dapil I sangat beragam dan multikultural lokasinya yang berada di wilayah pusat kabupaten dan sebagian lain di perdesaan.

Dengan kondisi seperti itu, justru akan membuat semakin sulit bagi caleg atau parpol untuk mendapat konstituen loyal apalagi bagi mereka yang merupakan pemain baru.

“Berdasarkan dapilnya, secara berurutan tingkat persaingan caleg paling ketat yaitu di dapil I, V, IV, III, baru II. Itu berdasarkan jumlah petahana, kemudian kondisi geografis dan sosial kultur masyarakatnya,” kata Bambang saat diwawancarai Solopos.com, Minggu (3/12/2023).

Dia melanjutkan di dapil I yang disebut-sebut sebagai dapil negara di Wonogiri ada ada 10 caleg petahana. Mereka jelas sudah memiliki kantong-kantor suara tersendiri yang sudah dibangun sejak lima atau bahkan 10–15 tahun terakhir.

Privilese Caleg Petahana

Artinya mereka mereka sudah memiliki privilese lebih dulu dikenal. Bagi caleg petahana yang sudah kerap turun ke masyarakat selama menjabat sebagai anggota legislatif akan lebih diuntungkan karena tidak perlu banyak tenaga untuk kampanye.

“Bagi caleg lain [85 orang], mereka hanya punya waktu 75 hari untuk berkampanye. Jelas itu bukan waktu yang panjang untuk caleg mengenalkan dan menyosialisasikan diri kepada masyarakat,” ujar dia.

Sesuai data Komisi Pemilu Umum (KPU) Wonogiri, daftar pemilih tetap Pemilu 2024 di dapil I sebanyak 192.794 orang. Dengan asumsi partisipasi pemilih 77% sesuai target KPU, akan ada 148.451 suara yang diperebutkan 95 caleg untuk mengisi 11 kursi di DPRD Wonogiri di dapil I.

Berkaca pada Pemilu 2019, jumlah suara sah di dapil neraka di Wonogiri itu sebanyak 140.167 suara. Dengan perhitungan suara menggunakan metode Sainte Lague, harga terendah satu kursi di dapil I kala itu sekitar 5.900 suara parpol.

Tetapi caleg yang berhak mendapatkan kursi itu hanya perlu meraih suara tidak lebih dari 1.500 suara. Perlu diingat, Pemilu 2024 juga menggunakan metode Sainte Lague untuk menentukan parpol apa dan caleg siapa yang berhak mendapatkan kursi.

Salah satu caleg PAN yang bertarung di dapil I Wonogiri, Dwi Prasetyo, mengatakan pada periode 2019-2024, PAN meraih satu kursi di dapil I. Namun, anggota DPRD peraih kursi itu tidak maju lagi sebagai caleg DPRD Wonogiri tapi jadi caleg DPRD Provinsi Jateng.

Menurut dia, dengan tidak ada caleg petahana dari PAN justru membuat para kader bersemangat meraih suara sebanyak mungkin. “Kami punya strategi sendiri, punya massa sendiri, jadi kami cukup optimistis, tidak hanya satu, malah dua kursi bisa kami dapatkan,” kata Dwi.

Dia menyatakan meski dapil I Wonogiri merupakan dapil neraka, hal tidak membikin PAN ciut nyali. Saat ini semua mesin PAN sudah bekerja bahkan jauh sebelum masa kampanye.

Sementara itu, caleg Partai Buruh dapil I Wonogiri, Lasmini, mengatakan partainya hanya punya satu caleg di masing-masing dapil. Dia sadar betul dengan jumlah caleg yang sedikit bukan perkara mudah bagi Partai Buruh mendapatkan kursi di DPRD Wonogiri.

Meski begitu, Lasmini yakin bisa meraih kursi DPRD Wonogiri. Partai Buruh sebagai partai baru berusaha mengikuti kontestasi Pemilu 2024 secara optimal. “Ya kami sadar diri. Tetapi kami tetap berusaha dan berdoa semoga saja ada wakil dari partai kami di DPRD Wonogiri,” kata Lasmini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya