Soloraya
Kamis, 12 Oktober 2023 - 16:07 WIB

Keterlaluan, Petugas Damkar Sragen Kena Tipu Laporan Palsu

Tri Rahayu  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Dua unit truk pemadam kebakaran memasuki jalan perkampungan saat mencari alamat rumah yang dilaporkan terbakar di Kampung Ringinanom, Kelurahan Sragen Kulon, Sragen, Kamis (12/10/2023) siang. (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Petuga pemadam kebakaran Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sragen menjadi korban laporan palsu oleh seorang pria tidak bertanggung jawab. Pelaku melaporkan adanya kejadian kebakaran di Kampung Ringinanom, Kelurahan Sragen Kulon, Kecamatan Sragen, Kamis (12/10/2023) siang.

Satpol PP Sragen sempat mengirimkan dua unit truk tangki lengkap dengan petugas pemadam kebakaran ke lokasi tersebut. Akan tetapi sesampainya di lokasi tidak ada musibah kebakaran. Petugas Damkar kena prank.

Advertisement

Dua unit truk pemadam kebakaran yang melaju di wilayah Sragen Kulon sempat menarik perhatian warga. Sejumlah warga melihat arah laju dua truk pemadam itu. Mereka heran karena tidak terlihat kepulan asap sedikit pun.

Setelah memasuki gang kecil di Kampung Ringinanom RT 002/RW 018, Sragen Kulon, petugas bingung karena tak ada kebakaran seperti yang dilaporkan. Sementara warga setempat juga heran kenapa ada mobil Damkar masuk kampung padahal tak ada kebakaran.

Advertisement

Setelah memasuki gang kecil di Kampung Ringinanom RT 002/RW 018, Sragen Kulon, petugas bingung karena tak ada kebakaran seperti yang dilaporkan. Sementara warga setempat juga heran kenapa ada mobil Damkar masuk kampung padahal tak ada kebakaran.

Sadar jadi korban penipuan, para petugas dan dua unit mobil Damkar akhirnya balik kanan kembali ke Mako Pemadam Kebakaran Satpol PP Sragen.

Petugas Damkar, Hartono, bercerita insiden itu berawal saat ada telepon masuk lewat nomor hotline pemadam kebakaran pada pukul 12.45 WIB. “Saya tanya, pelapor itu mengaku bernama W. Ia juga memberi nomor ponsel. Pelapor itu menyampaikan yang terbakar rumahnya Bu Mimin di Kampung Ringinanom RT 002/RW 018, Sragen Kulon. Katanya, di lokasi sudah banyak orang dan membutuhkan empat unit truk pemadam kebakaran. Di telepon itu nada suaranya santai. Katanya kebakaran karena korsleting,” ujar Hartono.

Advertisement

Saat ditanya petugas, Bu Mimin mengaku  tidak mengenal W, si pelapor. Ketika petugas berulang kali menghubungi nomor ponsel yang diberikan W  tidak diangkat. Kemudian ada perwakilan petugas Pemadam Kebakaran mengecek ke pihak operator nomor tersebut untuk memastikan alamat nama itu.

Kasi Pencegahan dan Pengendalian Bidang Damkar Satpol PP Sragen, Lilik Slamet, menyampaikan kejadian laporan palsu seperti ini pernah terjadi beberapa waktu lalu. Modusnya hampir sama

“Jadi ceritanya kami jadi korban prank. Sepanjang Kamis ini hingga pukul 14.00 WIB, ada tiga laporan kebakaran. Laporan pertama pada pukul 06.30 WIB tentang kebakaran rumah di Banyurip, Sambungmacan. Laporan kedua pukul 09.30 WIB, ada tabung gas elpiji di Kebonromo, Ngrampal, juga terbakar. Lalu laporan ketiga adalah laporan palsu itu,” jelas Lilik.

Advertisement

Kabid Pemadam Kebakaran Satpol PP Sragen, Tommy Isharyanto, mengingatkan masyarakat untuk tidak main-main dengan laporan kebakaran, apalagi sengaja menipu. Karena persoalan kebakaran ini menyangkut nyawa.

Petugas Damkar, sambungnya, bekerja dikejar waktu sehingga harus responsif. Terlambat sedikit saja bisa-bisa ada nyawa yang tidak terselamatkan. Pihaknya selalu berusaha dalam maksimal 15 menit harus bisa langsung tiba di lokasi kejadian untuk meminimalkan kerugian akibat kebakaran.

Petugas Damkar memang tidak meminta bukti kebakaran berupa foto atau video saat itu karena musibah tersebut terjadi di permukiman yang membutuhkan respons cepat.

Advertisement

“Sayangnya hal ini dimanfaatkan oknum untuk ngeprank kami. Bukti pendukung laporan berupa foto dan video itu penting dan baru diterapkan pada kasus kebakaran lahan kosong. Kami menyayangkan oknum warga yang ngeprank petugas pemadam kebakaran karena merupakan pelayanan sosial,” jelasnya.

Tommy menyampaikan jika yang terbakar  lahan kosong maka ada skala prioritas, diutamakan pemadaman kebakaran lahan kosong yang berpotensi merembet ke rumah penduduk. Dalam laporan kebakaran lahan kosong pelapor wajib menunjukkan bukti kebakaran.

“Penanganan kebakaran di permukiman penduduk itu wajib berangkat. Walau pun ada warga yang ngeprank. Misi Damkar itu sebenarnya kemanusiaan. Jadi sangat disayangkan jika ada yang mencoba menipu dengan laporan palsu,” kata Tommy.

Jadi Bahan Evaluasi

Dia menyampaikan kejadian ini menjadi evaluasi. Dengan perkembangan teknologi, menurutnya pelapor bisa membuat laporan yang disertai foto dan video kebakaran ke nomor hotline Damkar. Pengalaman yang sudah-sudah ketika ada musibah kebakaran biasanya yang melapor adalah perangkat desa, tokoh masyarakat, polisi atau TNI di tingkat desa.

“Membuat laporan palsu bisa dituntut dengan pasal di KUHP. Kami mengimbau kepada warga, dalam penanganan kedaruratan untuk kemanusia itu dijamin dengan UU LLAJ dan posisi damkar berusaha secepat mungkin sampai di lokasi kejadian. Kalau sampai ada laporan palsu ini yang dirugikan tidak hanya Damkar tetapi pengguna jalan juga sampai membuat panik warga sekitar,” ujarnya.

Sebagai info, sepanjang musim kemarau ini, kebakaran menjadi ancaman serius di Bumi Sukowati. Sejak Januari-September 2023, sedikitnya ada 159 kasus kebakaran di Sragen.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif