SOLOPOS.COM - Gapura selamat datang Wonogiri di perbatasan kabupaten tersebut dengan Kabupaten Sukoharjo. (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRITingkat ketimpangan ekonomi berdasarkan pengeluaran penduduk di Kabupaten Wonogiri turun sejak pandemi Covid-19 lalu.

Tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Wonogiri yang diukur menggunakan rasio gini tercatat sebesar 0,348 atau berada di level sedang pada 2022.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Sebagai informasi, angka rasio gini 0 sampai 1. Angka rasio gini semakin mendekati 0 maka ketimpangan ekonomi semakin rendah. Sebaliknya, angka rasio gini semakin mendekati 1 maka ketimpangan ekonomi semakin tinggi.

Badan Pusat Statistik (BPS) membagi rasio gini dibagi menjadi tiga level. Level pertama menunjukkan tingkat ketimpangan yang rendah, yaitu berada pada kisaran 0 sampai 0,3.

Level kedua menunjukkan ketimpangan menengah atau sedang yaitu 0,3-0,5. Level ketiga menunjukkan ketimpangan tinggi yaitu di atas 0,5.

Kepala BPS Wonogiri Rahmad Iswanto kepada Solopos.com, Selasa (25/7/2023), menerangkan tingkat ketimpangan ekonomi berdasarkan pengeluaran penduduk di Wonogiri menurun sejak 2020-2022.

Pada 2020 indeks rasio gini Wonogiri tercatat sebesar 0,364. Angka itu turun menjadi 0,356 pada 2021. Kemudian pada 2022 turun 0,008 menjadi 0,348.

Dia menerangkan penurunan ketimpangan ekonomi itu karena kondisi sosial ekonomi di Wonogiri berangsur pulih setelah diterjang pandemi Covid-19 sejak awal 2020.

Penduduk dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah paling terdampak pandemi. Banyak dari mereka yang kehilangan pekerjaan sehingga sulit mendapatkan pendapatan ekonomi. Akibatnya, pengeluaran mereka juga turun.

Sementara itu, penduduk dengan tingkat ekonomi menengah ke atas relatif tidak terlalu terdampak pandemi secara ekonomi. Pengeluaran mereka cenderung stabil, kecuali pengeluaran untuk kebutuhan tersier seperti liburan, kendaraan, atau hiburan. 

“Penduduk kelas menengah ke bawah di Wonogiri itu yang sangat memengaruhi sensitivitas rasio gini saat pandemi. Hal itu karena mereka cukup rentan secara ekonomi. Saat pendemi pengeluaran mereka berkurang karena pendapatan mereka juga berkurang,” kata Rahmad.

Dia menjelaskan penghitungan tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk ini berbeda dengan penghitungan tingkat kemiskinan.

Rasio gini diukur dengan cara menghitung seluruh pengeluaran penduduk yang tersurvei. Sedangkan tingkat kemiskinan diukur dengan cara menghitung pengeluaran penduduk untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan nonmakan saja.

“Pengeluaran yang dihitung karena itu representasi dari pendapatan. Selain itu, penghitungan pengeluaran penduduk dinilai lebih jujur dibandingkan ketika penduduk dimintai angka pendapatan,” ujar dia.

Penurunan indeks rasio gini ini juga tecermin dari pertumbuhan ekonomi di Wonogiri yang menunjukkan tren positif. Pada 2020 atau awal pandemi, pertumbuhan ekonomi di Wonogiri tercatat -1,41%. Kemudian, pada 2021 naik menjadi 3,35% dan pada 2022 naik menjadi 5,63%. 

Pertumbuhan ekonomi ini juga diikuti dengan penurunan angka pengangguran dan kemiskinan. Data BPS Wonogiri, pada 2021 tingkat penduduk miskin Wonogiri dari 11,55% turun menjadi 10,99%.

Sedangkan tingkat pengangguran terbuka Wonogiri pada 2021 sebesear 2,43% dan turun pada 2022 menjadi 1,95%.  

Sejalan dengan itu, investasi di Wonogiri berdasarkan data Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Wonogiri menunjukkan tren kenaikan sejak 2021 hingga semester awal 2023.

Kasi Data DPMPTSP Wonogiri, Sriyanto, menyebut pada 2021 nilai investasi di Wonogiri senilai Rp643,5 miliar, kemudian pada 2022 naik menjadi Rp1,9 triliun.

Pada semester awal 2023 ini, tercacat senilai Rp1,3 triliun atau setengah lebih dari nilai investasi sepanjang 2022. 

“Sebanyak 99,02% investor merupakan pelaku usaha mikro kecil. Ini menandakan ada peningkatan ekonomi sekaligus peningkatan belanja [pengeluaran] di masyarakat,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya