SOLOPOS.COM - Ketua DPC PDIP Sragen, Untung Wibowo Sukowati. Foto diambil Minggu (30/10/2022). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo)

Solopos.com, SRAGEN — Munculnya Presidium Rakyat Sragen untuk Kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 yang diinisiasi mantan politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Rus Utaryono menimbulkan reaksi dari sejumlah pimpinan partai politik (parpol).

Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sragen, Untung Wibowo Sukawati, saat ditemui wartawan di Sragen, Sabtu (7/10/2023), tidak mempermasalahkan adanya presidium itu untuk dinamika berpolitik di Sragen. Dia justru merespons baik munculnya Presidium Rakyat Sragen itu.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Bowo, sapaan akrabnya, menyampaikan PDIP  masih fokus pada Pemilihan Anggota Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden 2024 yang tinggal empat bulan lagi. Dia tidak mau berkomentar dulu ihwal Pilkada Sragen.

“Fokus kami masih di Februari 2024. Kita pasti menyiapkan pilkada. Soal logistik itu berbeda-beda antara Pileg dan Pilkada. Siapa pun calonnya tentu harus siap dengan logistik itu,” ujar Bowo.

Adik kandung Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati itu menyatakan setiap parpol memiliki kebijakan masing-masing dalam penentuan siapa calon kepala daerah yang akan diusung. Di PDIP, keputusan final ada di tangan Ketua Umum berdasarkan usulan dari pengurus daerah. Sampai saat ini, Bowo menyatakan PDIP belum membicarakan tentang Pilkada apalagi calon bupati yang diusung.

Sementara itu, Ketua DPD II Partai Golkar Sragen, Pujono Elli Bayu Efendi, juga menanggapi positif munculnya Presidium Rakyat Sragen. Dia menilai sirkulasi pergerakan politik di Sragen mengalami kemajuan karena rakyat mulai sadar bahwa Sragen membutuhkan perubahan masif.

Dia berpendapat masyarakat ingin menikmati Sragen yang subur dan makmur, tidak hanya dinikmati oleh sekelompok tertentu.

“Kabupaten ini milik rakyat Sragen. Presidium muncul untuk mendorong parpol memunculkan calon itu bagus. Istilah “tebas atas” di Golkar tidak ada. Dalam menentukan calon itu, Golkar ada urutan PDLT organisasi. Pada 2020, kenapa Golkar mendukung calon lain, karena calon sendiri kurang memenuhi syarat. Akhirnya, pusat mendukung calon lain yang dianggap potensial menang,” ujar Bayu, sapaannya.

Dia menerangkan, dalam menentukan calon kepala daerah, ada mekanisme dari bawah hingga ke pusat di Golkar. Untuk Pilkada 2024, Bayu menyatakan Golkar terus berikhtiar untuk merebut kekuasaan.

Terpisah, Ketua DPC Partai Demokrat Sragen, Budiono Rahmadi, berterima kasih atas lahirnya Presidium Rakyat Sragen. Ini menandakan masyarakat memiliki kepedulian dalam kontestasi Pilkada Sragen 2024. Dia menerangkan ketika nanti banyak pilihan, tentunya masyarakat yang diuntungkan.

“Saya sangat setuju, ya pasti nanti kami akan memunculkan cabup-cawabup baru. Hla memunculkan figur itu harus berdasarkan survei. Setelah pileg nanti, kami akan mengadakan survei secara intenal untuk mengetahui kehendak masyarakat,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya