SOLOPOS.COM - Warga Dusun Jurang Kuwung, Desa Sindukarto, Eromoko, Wonogiri, bergotong royong membangun jalan batu di dusun mereka yang terpencil di tengah hutan. (Youtube Wonogiren)

Solopos.com, WONOGIRI — Di tengah luasnya wilayah Kabupaten Wonogiri yang masih banyak hutan dan perbukitan, masih dijumpai beberapa dusun atau kampung yang terpencil. Salah satunya, Dusun Jurang Kuwung di Desa Sindukarto, Eromoko.

Cerita mengenai dusun terpencil ini sempat viral pada tahun 2020-2021 lalu. Banyak vlogger dan content creator yang berdatangan ke dusun tersebut, merekam aktivitas dan mewawancarai warga lalu mengunggahnya di kanal Youtube mereka.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Dari pantauan Solopos.com, beberapa kanal Youtube yang mengangkat cerita soal dusun terpencil itu antara lain Wonogiren, Jejak Richard, Wonogiri Creator, hingga Discovery Wonogiri.

Menurut informasi di Buku Pintar Kabupaten Wonogiri, Dusun Jurang Kuwung menjadi satu dari 11 dusun yang ada di wilayah Desa Sindukarto, Eromoko. Dusun lainnya ada Songputri Wetan, Songputri Kulon, Mandeyan, Sindukarto, Pokoh, Kwenirejo, Nglegong, Cemangkahlor, Cemangkahkidul, dan Gubug.

Dalam video yang diunggah kanal Youtube Wonogiren pada 2021 disebutkan Dusun Jurang Kuwung hanya dihuni 13 keluarga. Lantaran kondisi dusun yang terpencil dan keinginan untuk mencari sumber penghidupan yang lebih baik, banyak warga Jurang Kuwung yang pergi merantau.

Akses untuk menuju dusun itu tidak lah mudah. Masyarakat luar yang belum pernah berkunjung akan kesulitan untuk menjangkau dusun tersebut karena belum ada akses jalan yang layak.

Ada beberapa akses untuk menuju dusun ini yaitu melalui jalan bebatuan. Namun jalan-jalan itu harus melalui beberapa sungai yang jika aliran airnya deras tidak dapat dilewati. Warga biasanya akan kesulitan untuk keluar masuk dusun saat arus sungai tinggi.

Membangun Jalan Sendiri

Di sisi lain, melewati hutan dengan jalan berupa tanah juga berisiko karena sangat licin dan tidak dapat dilewati saat hujan. Atas kondisi itu, warga di dusun yang terpencil di tengah hutan Eromoko, Wonogiri, itu membangun jalan sendiri dengan memanfaatkan bebatuan alam di sungai.

Warga bergotong royong memindahkan batu-batuan dari sungai itu menuju lokasi yang akan dibangun jalan. Penduduk Dusun Jurang Kuwung bergotong royong dua pekan sekali tiap hari Selasa untuk membangun akses jalan dusun mereka.

Apabila ada warga yang ketahuan bolos tidak ikut gotong royong akan dikenai denda senilai Rp20.000. Menurut pengurus RT yang diwawancarai presenter kanal Youtube Wonogiren, ada jalan cor semen sepanjang 800 meter menuju dusun tetangga yang pertama dibangun pada 2006.

Pembangunan jalan itu menggunakan uang iuran warga dibantu warga dusun tetangga tersebut. Meskipun minim akses masuk dan keluar, untungnya Dusun Jurang Kuwung sudah teraliri listrik meskipun harus menumpang alias nggantol ke desa tetangga.

Soal pengadaan jaringan listrik di dusun terpencil di Eromoko, Wonogiri, itu sebenarnya pernah dilakukan peninjauan. Namun karena keterbatasan peralatan, akses jalan yang sulit serta banyak pepohonan, rencana itu belum terealisasi.

Penduduk Dusun Jurang Kuwung biasanya akan pergi ke kota untuk menjual hasil panen mereka. Hasil panen itu dibawa dengan cara dipikul lalu warga berjalan kaki hingga menuju kota.

Jika ada warga yang hendak melahirkan akan diantar menggunakan sepeda motor milik salah satu warga. Warga berharap pemerintah dapat segera memberikan bantuan ke desa mereka diutamakan bantuan berupa pembangunan jalan agar akses warga dapat berjalan lancar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya