SOLOPOS.COM - Ilustrasi upah. (Freepik.com)

Solopos.com, BOYOLALI – Berbagai cara dilakukan warga Boyolali dengan gaji kisaran Upah Minimum Kabupaten atau UMK untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Mulai mengambil bekerja lembur di tempat kerja selagi ada kesempatan hingga bekerja sambilan di luar pekerjaan utama.

Sabagai informasi, UMK Boyolali 2023 ini senilai Rp2.155.712,29. Federasi Kesatuan Serikat Pekerja Nasional (FKSPN) Boyolali, nilai UMK tersebut masih jauh dari perkiraan kebutuhan hidup layak (KHL) warga lajang di Boyolali yang mencapai Rp3.258.213.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

KHL dihitung berdasarkan survei yang dilakukan FKSPN dengan turun langsung ke lapangan dan mengumpulkan data harga kebutuhan pokok, papan, sandang, pangan, transportasi, dan sebagainya setiap bulannya.

Karena itulah saat pembahasan UMK 2024, sempat muncul tiga angka berbeda, satu angka dari pengusaha dan dua angka masing-masing dari dua kelompok buruh. Hingga akhirnya Bupati menyampaikan usulan UMK 2024 Boyolali senilai Rp2.250.327,00, naik Rp94.615 atau 4,39% dari UMK 2023 yang senilai Rp2.155.712,29.

Sejumlah pekerja dengan gaji UMK 2023 atau sedikit di atasnya di Boyolali mengaku harus mengencangkan ikat pinggang agar bisa memenuhi kebutuhan setiap bulannya. Bahkan termasuk yang masih lajang pun harus pandai-pandai mengatur keuangan atau mencari pekerjaan sampingan agar bisa menabung.

Seperti Dimas Pratama, 26, seorang pekerja dengan gaji UMK di Boyolali. Karyawan pabrik garmen di Sambi itu harus bekerja 40 jam per pekan mulai Senin-Jumat untuk mendapatkan gaji tersebut. Namun tetap saja ia menilai gaji tersebut sangat pas-pasangan dengan harga kebutuhan pokok yang semakin melambung.

“Sangat pas-pasan gaji saya. Jadi cara mengatur keuangan tentu membuat skala prioritas kebutuhan,” ujar lelaki asal Ampel, Boyolali, tersebut saat diwawancarai Solopos.com, Rabu (29/11/2023).

Ia mengatakan uang gajinya ia pakai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti membeli sembako untuk orang tuanya seperti beras, minyak, gula, mi, dan sebagainya. Kemudian juga untuk membeli peralatan mandi.

Lembur dan Bekerja Sampingan

Untuk transportasi ke tempat kerja, Tama mengalokasikan sekitar Rp500.000 per bulan. Sisanya untuk ditabung dan kebutuhan lain. Dengan gaji yang sangat pas-pasan, Tama mencoba mencari pekerjaan sampingan dengan menjadi pramusaji katering.

pekerja gaji umk boyolali
Salah satu buruh pabrik di Boyolali, Dimas Pratama, 24, saat bekerja paruh waktu menjadi pramusaji katering di area Boyolali, Minggu (4/12/2022). Ia menjadi pegawai paruh waktu pramusaji sepekan sekali untuk menambah penghasilan. (Istimewa)

Ketika ada kesempatan lembur dari tempatnya bekerja, ia juga tak ragu mengambilnya. Sedangkan pekerjaan sambilan sebagai pramusaji katering ia lakukan setiap akhir pekan Sabtu dan Minggu saat ada orderan.

Jika lemburan sedang ramai dan pekerjaan catering membeludak, Tama bisa bekerja 60 jam dalam sepekan. Hal itu membuatnya sulit punya waktu untuk kehidupan sosial seperti menongkrong bersama teman. Namun, hal tersebut ia lakukan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.

Tama menilai UMK saat ini meski naik setiap tahunnya masih jauh dari mencukupi, bahkan untuk lajang seperti dirinya sekalipun. Apalagi untuk mereka yang sudah berkeluarga dan punya anak. Idealnya, menurut Tama, kenaikan UMK itu mencapai 25% atau sekitar Rp500.000-Rp600.000.

Hal tersebut karena harga kebutuhan pokok melonjak naik. “Bukannya saya tidak bersyukur, hanya saja memang kebutuhan pokok terus naik. Kenaikan UMK seharusnya mempertimbangkan kebutuhan buruh. Jangan sampai nanti buruh gali lubang tutup lubang kalau gaji kami tidak mencukupi kebutuhan,” jelas dia.

Pekerja asal Boyolali lainnya, Nurruddin Nashir, 27, mengaku mendapat gaji sedikit di atas UMK Boyolali yakni di kisaran Rp2,5 juta. Gaji tersebut ia peroleh sebagai content creator salah satu perusahaan di Solo. Ia bekerja lima hari dalam sepekan dan per hari delapan jam.

Ia mengaku memilih bekerja di Solo karena tawaran kerja di Boyolali hanya sebatas gaji UMK. Namun dengan gaji itu menurutnya masih kurang mencukupi kebutuhannya yang masih lajang sehingga ia harus mencari pekerjaan tambahan sebagai freelancer editor dan pembuat video.

Gali Lubang Tutup Lubang

“Pertimbangan cari kerja di Solo karena di sini lebih banyak juga dapat klien untuk kerjaan freelance. Pernah coba di Boyolali dan Jogja, tapi enggak sebanyak Solo. Dibanding Jogja, kebutuhan hidup lebih murah di Solo,” jelasnya.

Dari pekerjaan sampingan, Udin, sapaan akrabnya, mendapat tambahan Rp50.000-Rp500.000 per bulan. Udin memprioritaskan gajinya untuk membayar sewa indekos per bulan Rp500.000. Sisanya untuk kebutuhan hidup sehari-hari, membantu orang tua, dan menabung.

pekerja gaji umk boyolali
Pekerja asal Boyolali, Udin, 27, saat mengerjakan pekerjaan sampingan sebagai editor video di indekos daerah Solo, Rabu (29/11/2023). (Istimewa)

Ketua Dewan Perwakilan Daerah Federasi Kesatuan Serikat Pekerja Nasional (FKSPN) Boyolali, Wahono, mengatakan pekerja dengan gaji UMK di Boyolali harus mencari tambahan penghasilan dari pekerjaan lain seperti petani, peternak, driver ojek daring, dan pekerjaan lain.

Jika hanya mengandalkan gaji UMK, menurutnya, pekerja hanya bisa gali lubang dan tutup lubang. “Itu untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, bukan layak. Untuk kebutuhan hidup layak lajang di Boyolali Rp3.258.213,” jelas dia.

Wahono menilai industri padat karya seperti garmen di Boyolali sebenarnya bisa menggaji karyawan di atas UMK. Terlebih, permintaan garmen biasanya dari luar negeri.

“Misal dikomparasikan dengan Jakarta, perusahaan mampu membayar upah buruh Rp5 jutaan. Logikanya, mengapa di sini Rp2 juta masih ngutak-atik? Padahal buyer sama-sama dari luar negeri,” lanjut Wahono.

Walaupun begitu, ia menyadari industri di Boyolali tidak hanya didominasi garmen sehingga tingkat kemampuan membayar perusahaan berbeda-beda.

Pengamat ekonomi dari Universitas Boyolali, Amy Wulandari, menilai UMK, misal naik ke angka Rp2,25 juta pada 2024 sebenarnya cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok pekerja lajang. Tapi berbeda untuk pekerja yang telah berkeluarga karena butuh untuk biaya sekolah, transportasi, dan lain-lain.

Saran Pengamat

Amy pun tak heran banyak pekerja mengambil pekerjaan sampingan. Menurutnya itu hal yang lumrah. “Banyak pegawai atau karyawan yang memiliki double job seperti jualan online, jualan di tempat kerja, atau bahkan setelah pulang kerja dan hari libur mereka mengambil double job untuk memenuhi kebutuhan hidup di luar sekunder,” kata dia.



Pengamat ekonomi dari Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Solo, Arowadi Lubis, juga mengatakan buruh dengan gaji UMK bisa cukup atau tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya tergantung tanggungan rata-rata tiap buruh.

umk naik 2024, pabrik banten pindah jateng pekerja boyolali bergaji umk
Ilustrasi perusahaan industri. (Freepik.com).

Jika tanggungan lebih besar dari UMK, gajinya tidak akan cukup. Di sisi lain, jika harus membayar gaji karyawan sesuai KHL yang mencapai Rp3,258 juta per bulan, kemampuan perusahaan berbeda-beda.

“Perusahaan yang memiliki tingkat profil per kapita [jumlah profil dibagi dengan jumlah pegawai] lebih dari Rp3,258 juta akan mampu menggaji sebesar itu. Sebaliknya, jika tidak, maka tidak mampu,” terang dia.

Lebih lanjut, Arowadi menyampaikan menurut International Labour Organization (ILO), idealnya orang bekerja 40-48 jam per pekan. Jika jam kerja buruh ditambah pekerjaan sampingan masih di rentang itu masih dianggap lumrah.

Namun, jika sudah lebih dari 48 jam per pekan menjadi tidak lumrah karena bekerja berlebihan dapat menimbulkan dampak negatif pada kesehatan fisik dan mental seseorang. “Oleh karena itu, penting untuk mencari keseimbangan yang sehat antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi,” kata dia.

Lebih lanjut, ia menyarankan perusahaan yang mampu dari sisi finansial agar menaikkan gaji karyawannya. Sedangkan perusahaan yang tidak mampu menaikkan gaji karyawan bisa mendaftar ke dinas terkait untuk memperoleh subsidi gaji.

Arowadi juga menekankan perlunya negosiasi dan konsultasi gaji dengan cara pekerja dan pengusaha duduk bersama membahas upah dan tunjangan. “Jadi membuka saluran komunikasi yang baik untuk memfasilitasi aspirasi pekerja dalam memenuhi kebutuhan dan harapan masing-masing pihak,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya