SOLOPOS.COM - Kukuh Haryanto, pengamen jalanan yang maju sebagai caleg DPRD Wonogiri lewat Partai Demorat, di rumahnya, Desa Sendang, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri, Rabu (21/2/2024). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Bermodal niat dan tekad yang kuat, seorang pengamen di Wonogiri, Kukuh Haryanto, 37, memberanikan diri maju sebagai calon anggota legislatif alias nyaleg DPRD Wonogiri pada Pemilu 2024 lewat Partai Demokrat.

Meski belum dipastikan melenggang ke parlemen, saat ini perolehan suara Kukuh menjadi yang paling tinggi dibandingkan caleg Partai Demokrat lainnya di Daerah Pemilihan (Dapil) I Wonogiri.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Banyak orang mengira Kukuh nyaleg untuk sekadar iseng karena latar belakangnya sebagai pengamen. Tetapi dia membuktikan prasangka orang-orang terhadap dirinya itu keliru.

Sejak masuk daftar calon sementara caleg DPRD Wonogiri, Kukuh langsung tancap gas menyosialisasikan diri kepada warga di sekitarnya tempat tinggalnya. Pengamen berambut panjang gimbal yang nyaleg DPRD Wonogiri tersebut tidak main-main dalam mengikuti kontestasi politik di Kota Sukses.

Ia terjun ke dunia politik karena merasa resah selama ini tidak ada keterbukaan anggaran dalam pemerintahan Wonogiri. Para anggota legislatif pun tidak berusaha membuka informasi penggunaan anggaran publik kepada konstituen di dapilnya.

Dengan segala keterbatasan, terutama uang, berbagai cara unik pun dia lakukan untuk menyentuh hati warga agar memilihnya. Saat awal-awal terdaftar sebagai caleg, Kukuh menyosialisasikan diri kepada teman dan kerabat terdekat saja. Merasa kurang, pekerjaannya sebagai pengamen dia manfaatkan juga untuk sarana sosialisasi.

”Saya mengamen ke rumah-rumah warga dengan atribut yang memperlihatkan saya itu caleg. Saya tidak secara terang-terangan langsung bilang kepada mereka bahwa saya itu caleg. Jadi saya sosialisasi door to door, tetapi malah disawer, hahaha,” kelakar Kukuh saat ditemui Solopos.com di rumahnya, Desa Sendang, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri.

Sosialisasi via Medsos

Kukuh sempat bingung ketika semua teman dan kerabat yang dia kenal sudah didatangi untuk dimintai dukungan. Pengamen yang nyaleg DPRD Wonogiri itu biasa menyambangi teman dan warga bersama istrinya, Handayani.

Kukuh tak pernah berani mengundang atau mengumpulkan warga untuk kampanye karena merasa tidak memiliki uang. Dia kemudian mencoba media sosial Tiktok sebagai sarana sosialisasi. Pria itu memanfaatkan akun Tiktok milik istrinya.

pengamen nyaleg DPRD wonogiri
Kukuh Haryanto, pengamen jalanan yang maju sebagai caleg DPRD Wonogiri lewat Partai Demorat, di rumahnya, Desa Sendang, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri, Rabu (21/2/2024). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Di Tiktok, sebagai seorang pengamen, dia membuat konten menyanyi sembari memainkan gitar. Lagu-lagu yang dia nyanyikan hasil ciptaan dia sendiri. Dia mencipta lagu dengan lirik khas, sederhana, tetapi mudah diingat.

Lirik-lirik itu berisi profil dia sebagai seorang caleg. Ada pula lagunya yang berisi sosialisasi cara mencoblos dia di lembar surat suara. Di luar ekspektasi, cara Kukuh mengenalkan diri sebagai seorang pengamen sekaligus caleg di Tiktok itu ternyata mendapatkan sambutan luar biasa dari netizen.

Dalam kurun waktu tujuh bulan sebelum Pemilu 2024, pengikutnya di Tiktok sudah mencapai sekitar 493.000 orang. Konten-konten video yang diunggah menampilkan sisi genuine dirinya.

Pengamen yang nyaleg DPRD Wonogiri itu menggabungkan profilnya sebagai orang desa, anak petani, pengamen, sekaligus caleg. Dengan rambutnya yang gimbal panjang dan kadang bertopi caping ala petani membuat karakter dia semakin kuat.

”Saya beberapa waktu lalu ke Jakarta. Ternyata banyak yang kenal saya waktu saya di terminal. Terus waktu saya jemput saudara di sekolah juga anak-anak kecil sana kenal saya, mereka panggil-panggil saya. Saya enggak menyangka saja mereka kenal saya,” ujar dia.

Sering Terlibat sebagai Aktivis

Setelah konten-kontennya kerap trending atau FYP (For Your Page) TikTok, dia semakin mudah berkampanye. Banyak warga justru mengundang dia untuk berkampanye kepada mereka.

“Sesuai lirik yang ada di lagu-lagu saya, saya sama sekali tidak berkampanye dengan cara politik uang. Maka, saya benar-benar merasa senang dan terhormat dengan 1.000-an orang yang memilih saya. Mereka berarti orang-orang yang memilih tanpa embel-embel uang,” kata dia.

Walaupun bekerja sebagai pengamen, sebenarnya pria yang baru kali pertama nyaleg DPRD Wonogiri itu tidak asing dengan dunia politik. Dia sudah sejak lama mengikuti aktivitas warga di bidang lingkungan.

Ia mengaku turut mendampingi warga di Sukoharjo yang terdampak limbah PT RUM bersama aktivis lainnya. Kukuh sempat bersama warga menolak pembangunan Pabrik Semen di Kendeng, Rembang, dan kegiatan lainnya.

Saat ini, Kukuh tengah menunggu hasil penghitungan suara Pemilu 2024, khusus di Dapil I DPRD Wonogir. Dia berharap bisa menduduki kursi di DPRD Wonogiri.

Berdasarkan hasil hitung suara yang diunggah KPU di pemilu2024.kpu.go.id dengan progres data masuk mencapai 69% dari 915 TPS di Dapil I, perolehan suara Kukuh sudah mencapai 984 suara. Perolehan itu merupakan yang tertinggi dibandingkan 10 caleg Partai Demokrat lainnya di dapil yang sama.

Sayangnya, berdasarkan penghitungan sementara menggunakan metode Sainte Lague yang dilakukan Solopos.com, Partai Demokrat belum cukup suara untuk mendapatkan jatah kursi di dapil tersebut.

“Masih ada kemungkinan saya masuk asalkan perolehan suara Golkar dan PKS itu tidak terlalu banyak,” kata Kukuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya