SOLOPOS.COM - Pedagang beras di Pasar Wonogiri, Tomo, menimbang beras untuk pembeli, Rabu (21/2/2024). Harga beras medium di Wonogiri mencapai Rp16.000/kg. (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Harga beras di Wonogiri terus naik dan disebut sudah menembus rekor tertinggi seusai Pemilu 2024. Selain beras, sejumlah komoditas pangan lain juga terus merangkak naik berdasarkan pantauan pada Rabu (21/2/2024).

Warga mengeluhkan kenaikan harga yang terjadi secara bersamaan itu. Kenaikan harga ini diprediksi berlangsung lama dan dikhawatirkan akan menurunkan daya beli masyarakat Wonogiri.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Pedagang beras di Pasar Wonogiri, Tomo, mengatakan saat ini harga beras kualitas medium sudah mencapai Rp16.000/kg yang bertahan sejak beberapa hari menjelang Pemilu 2024.

Harga itu jauh melampui harga eceran tertinggi (HET) beras yang ditetapkan pemerintah sekitar Rp11.000/kg. Tomo yang sudah berjualan besar sejak puluhan tahun lalu menyebut kenaikan harga beras itu merupakan rekor tertinggi sepanjang dia berjualan.

Kenaikan harga beras ini menurutnya cukup anomali. Sebab pada kenyataanya ketersediaan beras di pasar masih aman. Pengiriman beras dari distributor selalu tepat waktu dan sesuai kuota pesanan.

”Tidak ada kelangkaan seperti yang diberitakan. Stoknya masih aman. Hanya, harganya memang naik terus ini. Biasanya, kalau beras kenaikan harganya pelan-pelan. Tetapi ini kemarin waktu Pemilu langsung naik Rp1.000/kg,” kata Tomo saat ditemui Solopos.com di los pedagang lantai II Pasar Wonogiri, Rabu.

Harga beras kualitas premium di pasar swalayan terbesar di Wonogiri, Toserba Baru, juga naik beberapa hari belakangan ini. Manajer Toserba Baru, Tanto, menyampaikan harga beras di tokonya saat ini sudah ada yang mencapai Rp87.000 per lima kg atau Rp17.400/kg.

Padahal sebelumnya untuk beras kualitas yang sama hanya Rp75.000 per lima kg atau Rp15.000/kg. “Enggak usah yang premium, beras kualitas biasa juga [harganya] naik dan banyak yang tidak bisa dikirim,” ujar dia.

Pembeli Sambat

Sementara itu, pedagang aneka bahan pangan lainnya di Pasar Wonogiri, Marneng, menyebutkan selain beras, harga telur ayam negeri juga naik Rp2.000/kg menjadi Rp28.000/kg sejak beberapa hari lalu.

Menurutnya, banyak komoditas lain yang harganya naik belakangan ini, misalnya gula pasir yang sudah mencapai RP17.000/kg dari semula di bawah Rp15.000/kg. Marneng mengatakan pedagang sebenarnya tidak senang ketika harga komoditas strategis itu banyak yang naik.

Para pembeli biasanya sambat. Tidak jarang para pelanggan tidak jadi membeli barang ketika tahu harganya sudah naik tinggi. Di sisi lain, pedagang juga tidak berani ambil keuntungan banyak saat harga komoditas itu tengah naik.

”Jadi pedagangnya ya enggak seneng, pembelinya juga susah. Ya semoga saja pemerintah bisa membenahi keadaan ekonomi yang seperti ini. Kalau kondisinya begini, omzet saya turun banyak. Katakanlah kalau sehari biasanya dapat Rp3 juta-Rp5 juta, sekarang paling-paling cuma dapat Rp2 juta. Niki saestu,” kata Marneng.

Dwi Suprihatin, pedagang aneka pangan lainnya di Pasar Wonogiri, menerangkan harga semua jenis cabai saat ini semakin ‘pedas’. Dia membeberkan cabai rawit per Rabu sudah mencapai harga Rp75.000/kg, cabai merah besar Rp85.000/kg, cabai hijau besar Rp50.000/kg, dan rawit hijau Rp50.000/kg.

Harga semua jenis cabai itu naik dua-tiga kali lipat dibanding biasanya. Salah satu warga Wonogiri, Suparno, mengaku kaget ketika membeli beras di pasar seharga Rp17.000/kg pada Selasa (20/2/2024).

Padahal biasanya harga beras paling mahal yang dia beli Rp15.000/kg pada pekan lalu. Belanja tiap pekan untuk keperluan jualan nasi dan soto pun jadi membengkak.

”Makanya, saya kemarin hanya beli 50 kg beras. Waktu harga beras masih Rp15.000/kg, saya biasa beli sampai satu kuintal. Kalau harganya naik terus begini ya susah kita. Belum lagi harga gula juga naik,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya