SOLOPOS.COM - Para pengemudi angkudes dan angkuta Wonogiri mengikuti pelatihan keselamatan berkendara di gedung PGRI Wonogiri, Senin (19/2/2024). (Istimewa/Suprapto)

Solopos.com, WONOGIRI — Sekitar 150 pengemudi transportasi umum angkutan perkotaan atau angkuta dan angkutan perdesaan (angkudes) di Wonogiri mengikuti pelatihan keselamatan berkendara di Gedung PGRI Wonogiri, Senin-Selasa (19-20/2/2024).

Pelatihan itu sebagai tindakan preventif guna meminimalkan potensi kecelakaan lalu lintas transportasi umum. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub)  Wonogiri, Waluyo, mengatakan pelatihan itu digelar bekerja sama dengan Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan (PKTJ).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Tujuannya sebagai sarana pendidikan dan pelatihan keselamatan berkendara bagi sopir transportasi umum di Wonogiri. Para pengemudi angkuta dan angkudes itu menerima pelatihan dari para akademisi PKTJ.

Waluyo menilai sebenarnya berdasarkan data Dishub Wonogiri, tingkat kecelakaan transportasi umum angkuta dan angkudes di Wonogiri cukup rendah. Kendati demikian, pelatihan itu tetap perlu dilakukan sebagai upaya pencegahan sekaligus meningkatkan kompetensi sopir mengenai keselamatan berkendara.

Dalam pelatihan itu, para sopir menerima materi soal kompetensi berkendara, misalnya apa yang harus dilakukan sebelum berkendara, bagaimana cara mengecek kesiapan kendaraan sebelum mengangkut penumpang, dan berkas administrasi apa saja yang diperlukan.

“Ini semacam menyegarkan kembali ingatan para pengemudi soal keselamatan berkendara. Yang belum tahu jadi tahu, yang sudah tahu menjadi tambah ingat, jadi menambah pengetahuan mereka,” kata Waluyo saat dihubungi Solopos.com, Selasa.

Menurut Waluyo, pelatihan para sopir angkuta dan angkudes yang langsung mendatangkan para akademisi itu baru kali pertama dilaksanakan di Wonogiri. Saat ini peserta pelatihan baru diikuti pengemudi angkuta dan angkudes. Selanjutnya, Dishub akan menggandeng sopir bus antarkota dalam provinsi yang beroperasi di Wonogiri.

Dia menyampaikan meski tampak sepele, pelatihan bagi sopir transportasi umum ini sangat penting. Sebab kejadian kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan transportasi umum kebanyakan disebabkan karena human error atau kesalahan pengemudi.

Dia mencontohkan kecelakaan angkudes minibus di Nguntoronadi pada 2022 lalu yang menyebabkan beberapa penumpang meninggal dunia. ”Kalau angkuta memang beberapa tahun ini zero accident. Maka dari itu, kami ingin tetap zero accident ke depannnya. Salah satu upayanya ya dengan mengadakan pelatihan seperti ini,” ucap dia.

Ketua Paguyuban Angkuta Wonogiri, Suparapto, menyambut baik upaya-upaya pemerintah dalam meminimalkan potensi kecelakaan lalu lintas pada transportasi umum tersebut. Dia mengapresiasi para pengemudi angkuta dan angkudes di Wonogiri yang turut hadir dalam pelatihan itu.

Menurut Suprapto, pelatihan keselamatan berkendara itu memang perlu diikuti para sopir. Mereka meskipun setiap hari bekerja sebagai pengemudi transportasi umum terkadang lupa bagaimana bertindak untuk memastikan penumpang aman.

”Kami jadi lebih tahu, yang namanya keselamatan berkendara itu faktornya banyak. Itu bisa mulai dari kelengkapan administrasi, kesiapan kendaraan, hingga kesiapan pengemudinya,” kata Suprapto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya