Soloraya
Sabtu, 9 September 2023 - 01:15 WIB

Kisah Unik Desa Jabung, Penyangga Pabrik Gula Gondang Klaten di Zaman Belanda

Taufiq Sidik Prakoso  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga melintas di depan Kantor Desa Jabung, Kecamatan Gantiwarno, Klaten, Jumat (8/9/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Desa Jabung yang berada di Kecamatan Gantiwarno, Klaten, memiliki kisah sejarah yang unik sebagai salah satu daerah satelit atau penyangga Pabrik Gula atau PG Gondang di zaman penjajahan Belanda.

Jabung menjadi salah satu dari 16 desa di Kecamatan Gantiwarno. Wilayahnya kini meliputi 28 RT dan 13 RW dengan total jumlah pendudukan berdasarkan data tahun 2023 sebanyak 3.450 jiwa.

Advertisement

Asal-usul nama desa tersebut hingga kini misteri. Belum ada penelitian secara akademik yang menelusuri asal-usul penamaan desa tersebut. Dalam website resmi pemerintah desa setempat disebutkan nama Jabung berasal dari kata ‘gabung’.

Dulunya Jabung bernama Jabung Satu yang terdiri atas beberapa dukuh. Karena ada peraturan saat masa kolonial Belanda, akhirnya desa itu bergabung dengan Desa Bulusan hingga dinamakan Jabung yang berasal dari kata gabung.

Advertisement

Dulunya Jabung bernama Jabung Satu yang terdiri atas beberapa dukuh. Karena ada peraturan saat masa kolonial Belanda, akhirnya desa itu bergabung dengan Desa Bulusan hingga dinamakan Jabung yang berasal dari kata gabung.

“Asal namanya itu saya belum berani memastikan. Nama itu digunakan dalam website karena mengambil dalam RPJM Desa yang di dalamnya ada asal-usul desa,” jelas Kepala Desa Jabung, Pramono Hadi, saat berbincang dengan Solopos.com, Jumat (8/9/2023).

Pramono menjelaskan RPJM Desa Jabung, Gantiwarno, Klaten, itu dibuat saat masih dijabat kades sebelum dirinya menjabat. Meskipun kebenarannya belum bisa dipastikan, Pramono mengatakan untuk sementara itu dianggap sebagai kebenaran sampai ada penelitian lebih lanjut yang benar-benar bisa menjelaskan dari mana asal-usul kata Jabung.

Advertisement

Di wilayah itu berdiri pabrik karung guna untuk wadah hasil produksi pabrik gula. Di dekatnya terdapat rumah kepala perkebunan. Singkat cerita, bangunan pabrik itu kemudian dihancurkan saat Agresi Militer II pada 1948.

Tanah lokasi pabrik itu kemudian berubah fungsi dan kini ditempati bangunan Dalai Desa Jabung, Kecamatan Gantiwarno, Koramil, hingga Polsek Gantiwarno, Klaten. “Dulu bekas-bekas tembok bangunan pabrik masih ada ketika saya masih kecil. Sekarang sudah berganti dengan bangunan baru,” kata Pramono.

Jabung kini berada di pusat Kecamatan Gantiwarno. Kantor desa itu sederet dengan kantor kecamatan, Koramil, serta Polsek dan berdekatan dengan Puskesmas Gantiwarno.

Advertisement

Seiring perkembangannya, Jabung terus berbenah. Desa itu mendeklarasikan diri untuk berevolusi menjadi desa mandiri. Desa tersebut berkembang menjadi desa digital dan menjadi desa damai.

Desa setempat juga mengembangkan Badan Usaha Milik Desa yang salah satu usahanya mengembangkan pertanian yang dikelola para milenial.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif