Soloraya
Minggu, 14 April 2024 - 11:12 WIB

Kisah Warga Sragen 7 Tahun Jadi Perawat di Jepang: Bisa Perbaiki Rumah Ortu

Candra Septian Bantara  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Murtiya, pemudik asal Sragen yang bekerja sebagai perawat di Jepang. (Istimewa)

Solopos.com, SRAGEN–Lebaran bagi banyak perantau adalah momen yang spesial. Tak terkecuali bagi Murtiya yang sudah tujuh tahun merantau di Jepang atau Negeri Sakura.

Perempuan asal Gabus, Ngrampal, Sragen ini mulanya adalah seorang perawat di salah satu rumah sakit di Sragen. Namun, lantaran ingin memperbaiki perekonomian keluarganya, dia memutuskan untuk mengadu nasib ke Jepang sekitar tahun 2017 sebagai perawat.

Advertisement

Dia berangkat ke Negeri Matahari Terbit melalui program EPA G to G (Nurse dan Careworker), yakni program resmi kerja sama pemerintah Jepang dan Indonesia untuk penyaluran tenaga kerja di bidang perawat rumah sakit dan perawat untuk warga lansia.

Wanita yang hobi memasak tersebut mengaku bahwa Lebaran tahun ini adalah momen mudik pertamanya setelah 7 tahun merantau di Jepang. Meskipun hampir tiap tahun pulang, namun menurutnya rasanya tetap berbeda.

Advertisement

Wanita yang hobi memasak tersebut mengaku bahwa Lebaran tahun ini adalah momen mudik pertamanya setelah 7 tahun merantau di Jepang. Meskipun hampir tiap tahun pulang, namun menurutnya rasanya tetap berbeda.

“Dari tahun 2017-sekarang hampir tiap tahun pulang kampung, tapi baru kali ini pulang pas Lebaran, rasanya jauh lebih emosional daripada momen pulang biasa,” katanya saat dihubungi Solopos.com.

Perjalanan mudik pertama kalinya itu pun menurutnya sangat melelahkan. Lantaran perjalananya memerlukan waktu hampir 2 hari.

Advertisement

Bagi Murtiya mudik memang menjadi momen sentimentil baginya. Pasalnya pada momen itulah waktu yang pas untuk melepas rindu dengan orang tua, keluarga, dan kampung halaman tercinta.

Selain itu hal lain yang dirindukannya selama merantau adalah kuliner Sragen. Hal tersebut tak lepas dari aneka kudapan lezat khas Bumi Sukowati yang senantiasa Dia impi-impikan selama berada di tanah rantau.

“Kalau pulang itu jelas yang aku kangenin kulinerannya,” jelasnya.

Advertisement

Tak butuh waktu lama setelah pulang, dia langsung berwisata kuliner di Sragen demi membayar rasa rindunya. Murtiya membeli sup buah, duren, sambal tumpang dan walang goreng sambil dia dokumentasikan di media sosialnya.

Usahanya untuk memperbaiki ekonomi keluarganya dengan merantau pun kini sudah terwujud. Lantaran dia sudah bisa memperbaiki rumah orang tua dan mengangkat perekonomian keluarganya.

“Alhamdulillah sudah bisa memperbaiki rumah dan membantu perekonomian keluarga,” ucapnya.

Advertisement

Selama di Jepang di sela-sela waktunya bekerja Tia juga kerap membagikan aktivitas sehari-hari seperti lewat vidio reels Instagram @ega_tia dan Youtube-nya: @tiarm4884. Di dua media sosial tersebut Dia sering berbagai cerita memasak, berbelanja, wisata dan hal-hal lain seputar di Jepang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif