Soloraya
Selasa, 16 Januari 2024 - 09:54 WIB

Kondisi Membaik, Kaki Kanan Anak Positif Polio di Klaten Sudah Bisa Digerakkan

Taufiq Sidik Prakoso  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Vaksinasi lengkap bisa mencegah anak terinfeksi polio. (Ilustrasi/Freepik)

Solopos.com, KLATEN–Kondisi anak asal Kecamatan Manisrenggo, Klaten, yang terkonfirmasi positif terjangkit virus polio dilaporkan terus membaik. Anak perempuan berumur enam tahun itu hingga kini terus menjalani fisioterapi.

“Untuk kasus polio anak usia enam tahun di Manisrenggo kondisinya membaik. Kaki kanan sudah bisa digerakkan sementara kaki kirinya masih butuh pertolongan [untuk digerakkan]. Anak itu masih terus menjalani terapi dan dari Dinkes serta Puskesmas selalu memantau perkembangannya,” kata Bupati Klaten, Sri Mulyani, saat ditemui wartawan seusai pencanangan Sub PIN Polio yang digelar di Desa Tanjungsari, Kecamatan Manisrenggo, Senin (15/1/2024).

Advertisement

Mulyani mengatakan upaya pencegahan agar virus polio yang menyebabkan gangguan saraf seperti terjadinya kelumpuhan itu tidak menyebar. Pengecekan di sekitar tempat tinggal anak tersebut sudah dilakukan. Pengujian sampel dari 30 anak sehat dipastikan negatif virus polio.

Upaya pencegahan lainnya yakni dengan menggencarkan Sub PIN Polio dengan sasaran sekitar 127.000 anak usia nol tahun hingga tujuh tahun 11 bulan 29 hari di seluruh wilayah Klaten. “Semoga kasus polio ini yang pertama dan terakhir,” kata Mulyani.

Advertisement

Upaya pencegahan lainnya yakni dengan menggencarkan Sub PIN Polio dengan sasaran sekitar 127.000 anak usia nol tahun hingga tujuh tahun 11 bulan 29 hari di seluruh wilayah Klaten. “Semoga kasus polio ini yang pertama dan terakhir,” kata Mulyani.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten, Hanung Sasmito Wibowo, menjelaskan fisioterapi terhadap seorang anak asal Klaten yang terjangkit virus polio masih terus dilakukan.

Selain fisioterapi, petugas Dinkes Klaten melakukan edukasi. Kakak serta adik dari anak tersebut didorong mendapatkan imunisasi lengkap. “Selain itu, kami imbau betul untuk menjaga sanitasi dan menjaga supaya status gizi anak baik,” jelas Hanung.

Advertisement

“Nanti akan ada evaluasi dari UNICEF [setelah Sub PIN Polio selesai digelar dalam dua tahap]. Kalau itu sudah dinyatakan lolos, akan kembali statusnya sebagai kabupaten yang bebas polio dan Indonesia bebas polio,” kata Hanung.

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang anak yang berdomisili di Klaten dilaporkan positif terinfeksi virus Polio. Anak perempuan berumur enam tahun itu sebelumnya baru pulang bepergian dari Jawa Timur. Selama 1,5 bulan anak tersebut ikut ibunya yang melahirkan di Sampang, Jawa Timur.

Setelah empat hari kembali ke Klaten, anak tersebut tiba-tiba demam. Setelah demam turun, anak itu mengalami penurunan kekuatan pada kakinya atau kelumpuhan. Hingga akhirnya anak tersebut dibawa ke RSUP dr Sardjito Yogyakarta.

Advertisement

Pada 20 Desember 2023, keluar hasil pengujian sampel anak itu dari laboratorium dan dia dinyatakan positif ada virus Polio. Dari riwayat imunisasi, anak itu sudah mendapatkan imunisasi polio namun belum lengkap yakni baru dua kali dari ketentuan imunisasi lengkap empat kali.

Menanggapi temuan kasus itu, Dinkes Klaten kemudian melakukan pengecekan dan pengambilan sampel feses untuk diuji di laboratorium dari 30 anak di sekitar tempat tinggal anak yang terpapar virus Polio. Hasilnya, puluhan anak itu negatif terjangkit virus polio.

Atas temuan kasus itu, imunisasi tambahan melalui Sub PIN Polio digencarkan di wilayah Jateng, Jatim, serta sebagian wilayah DIY. Imunisasi dibagi dalam dua putaran yakni putaran pertama digelar pada 15-20 Januari 2024 dan putaran kedua digelar pada 19-25 Februari 2024. Sasaran Sub PIN Polio yakni anak usia nol tahun hingga tujuh tahun 11 bulan 29 hari. Di Klaten, sasaran Sub PIN Polio yakni 127.183 anak.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif