SOLOPOS.COM - Ilustrasi rapid test untuk mendeteksi virus polio. (Freepik.com)

Solopos.com, KLATEN — Kondisi anak asal Kecamatan Manisrenggo, Klaten, yang positif terjangkit virus polio dilaporkan terus membaik. Anak perempuan berumur enam tahun itu hingga kini terus menjalani fisioterapi.

“Kondisi anak usia enam tahun yang kena polio di Manisrenggo kondisinya membaik. Kaki kanan sudah bisa digerakkan sementara kaki kirinya masih butuh pertolongan [untuk digerakkan],” kata Bupati Klaten, Sri Mulyani, saat ditemui wartawan seusai pencanangan Sub PIN Polio di Desa Tanjungsari, Manisrenggo, Senin (15/1/2024).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Anak itu masih terus menjalani terapi dan dari Dinkes serta Puskesmas selalu memantau perkembangannya,” lanjut Mulyani. Ia mengatakan upaya pencegahan agar virus polio yang menyebabkan gangguan saraf dan kelumpuhan itu tidak menyebar.

Pengecekan di sekitar tempat tinggal anak di Manisrenggo, Klaten, yang positif polio tersebut sudah dilakukan. Pengujian sampel feses 30 anak sehat dipastikan negatif virus polio.

Upaya pencegahan lainnya yakni dengan menggencarkan Sub PIN Polio dengan sasaran sekitar 127.000 anak usia nol tahun hingga tujuh tahun 11 bulan 29 hari di seluruh Klaten. “Semoga kasus polio ini yang pertama dan terakhir,” kata Mulyani.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten, Hanung Sasmito Wibowo, menjelaskan fisioterapi anak asal Klaten yang terjangkit virus polio masih terus dilakukan.

Selain fisioterapi, petugas Dinkes Klaten melakukan edukasi. Kakak serta adik dari anak tersebut didorong mendapatkan imunisasi lengkap. “Selain itu, kami imbau betul untuk menjaga sanitasi dan menjaga supaya status gizi anak baik,” jelas Hanung.

Terkait Sub PIN Polio, Hanung menjelaskan edukasi ke sekolah-sekolah terus digencarkan oleh petugas kesehatan untuk memastikan seluruh anak yang menjadi sasaran segera mendapatkan imunisasi. Selain petugas kesehatan, Dinkes menggandeng tokoh agama serta MUI.

Riwayat Penularan

“Nanti akan ada evaluasi dari UNICEF [setelah Sub PIN Polio selesai digelar dalam dua tahap]. Kalau itu sudah dinyatakan lolos, akan kembali statusnya sebagai kabupaten yang bebas polio dan Indonesia bebas polio,” kata Hanung.

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang anak yang berdomisili di Manisrenggo, Klaten, diketahui positif terinfeksi virus polio pada Desember 2023. Anak perempuan berumur enam tahun itu sebelumnya baru pulang bepergian dari Jawa Timur. Selama 1,5 bulan anak tersebut ikut ibunya yang melahirkan di Sampang, Jawa Timur.

Empat hari setelah kembali ke Klaten, anak tersebut tiba-tiba demam. Setelah demam turun, anak itu mengalami penurunan kekuatan pada kakinya atau kelumpuhan. Anak kemudian dibawa ke RSUP dr Sardjito Yogyakarta.

Pada 20 Desember 2023, keluar hasil pengujian sampel anak itu dari laboratorium dan dia dinyatakan positif polio. Dari riwayat imunisasi, anak itu sudah mendapatkan imunisasi polio namun belum lengkap yakni baru dua kali dari ketentuan imunisasi lengkap empat kali.

Menanggapi temuan kasus itu, Dinkes Klaten kemudian melakukan pengecekan dan pengambilan sampel feses dari 30 anak di sekitar tempat tinggal anak yang terpapar virus polio itu untuk diuji di laboratorium. Hasilnya, puluhan anak itu negatif virus polio.

Atas temuan kasus itu, imunisasi tambahan melalui Sub PIN Polio digencarkan di wilayah Jateng, Jatim, serta sebagian wilayah DIY. Imunisasi dibagi dalam dua putaran yakni putaran pertama digelar pada 15-20 Januari 2024 dan putaran kedua digelar pada 19-25 Februari 2024.

Sasaran Sub PIN Polio yakni anak usia nol tahun hingga tujuh tahun 11 bulan 29 hari. Di Klaten, sasaran Sub PIN Polio yakni 127.183 anak.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya