SOLOPOS.COM - Petani sekaligus pelaku UMKM kopi asal Nguneng, Puhpelem, Wonogiri, Mulyanto, menunjukkan produk kopi robusta bubuk Blego Nguneng di Alun-Alun Giri Krida Bakti Wonogiri, Senin (8/5/2023). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Sejumlah produsen maupun pelaku usaha kopi di Wonogiri sudah mempersiapkan stok menjelang Lebaran 2024 karena selain mete, kopi juga banyak diburu para perantau yang mudik untuk oleh-oleh ketika kembali ke perantauan. 

Pemilik Kedai Kopi Wonogirich, Yosep Bagus Adi Santoso, yang mengatakan meski pada awal Ramadan kedai miliknya sepi lantaran orang banyak yang berpuasa, dia memprediksi tiga sampai empat hari sebelum Lebaran atau ketika perantau mulai kembali ke Wonogiri, penjualannya baru mengalami kenaikan.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Coffee house yang beralamat di Jl Nakula III No 3, Wonokarto Selatan, Wonokarto, Kecamatan Wonogiri, itu pun  biasanya ramai dikunjungi pembeli.

“Tapi puncaknya kalau kopi itu justru ketika memon arus balik. Rata-rata setelah Lebaran atau H-2 sampai H+7 itu ketika orang mau balik ke perantauan itu [penjualan] naik pesat,” kata dia kepada Solopos.com, Rabu (27/3/2024).

Menurutnya, berbeda dengan oleh-oleh khas wonogiri lain seperti kacang mete, kopi di tempatnya biasanya dipesan untuk oleh-oleh orang Wonogiri yang kembali ke perantauan.

“Cuma kendala kali ini kan Lebaran itu dimulai tiga tahun terakhir berbarengan dengan akhir musim. Panen kopi rata-rata dimulai Mei-Agustus. Jadi Lebaran begini stok kopi tidak banyak,” kata dia.

Dia mengatakan hasil panen varian biji kopi seperti arabika dan liberika memang jumlahnya tidak banyak. Sehingga stok dua jenis kopi biasanya langsung habis sebelum Lebaran. 

“Padahal biasanya yang banyak dicari itu ya arabika dan liberika. Jadi kalau mau tambah stok tidak di momen Lebaran tapi sudah jauh-jauh hari, karena di sini kan setelah panen harus menampung sebanyak-banyaknya,” kata dia.

Khusus Lebaran tahun ini, Yosep melakukan roasting kopi atau proses pemanggangan biji kopi lebih banyak, sekitar tiga sampai empat kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Jika biasanya sehari dia hanya roasting 5 kg, khusus Lebaran dia ingin menghabiskan stok.

Harga Tidak Naik

“Karena tahun kemarin itu penjualan dalam satu pekan itu bisa setara satu bulan penjualan, nah karena satu tahun terakhir juga naik, Lebaran ini saya ingin menyiapkan stok setara penjualan sebulan ketika hari-hari biasa,” kata dia. Khusus tahun ini Yosep hanya menyiapkan kopi robusta 100 gram dengan harga Rp120.000.

Sementara itu, petani sekaligus pemilik industri rumahan Kopi Blego, Wonogiri, Mulyanto, mengatakan menyiapkan stok untuk memenuhi permintaan saat Lebaran. Kopi Blego biasanya diburu ketika momen arus balik Lebaran untuk oleh-oleh.

Petani kopi asal Puhpelem, Wonogiri, itu mengatakan mayoritas pembeli merupakan perantau di kota besar seperti Jakarta dan Bandung yang pulang kampung ke Wonogiri. Menurutnya, mereka sengaja membeli kopi untuk buah tangan saat kembali ke perantauan.

“Orang merantau kan biasanya mudik ke kampung halaman, nanti untuk oleh-oleh membeli kopi dari kami karena lebih beda,” kata dia.

Dia mengatakan perbedaan kopi buatannya dengan kopi lainnya terletak pada harga. Mulyanto yang juga seorang petani, memulai proses menanam, panen, hingga pengolahan sendiri. Hal itu membuat harga Kopi Blego lebih murah.

Mulyanto membedakan harga kopi dari proses pembuatannya. Setidaknya, dia mengatakan ada tiga jenis proses pembuatan kopi yang ia lakukan meliputi full wash, natural, dan wine.

Untuk varian kopi full wash dan natural dibanderol dengan harga Rp15.000/ons. Sedangkan khusus jenis kopi wine dibanderol dengan harga Rp20.000/ons. Dia menjual kopi di rumahnya yang beralamat di Petungulung RT 003/RW 003, Desa Nguneng, Puhpelem, Wonogiri.

Meski penjualan ramai saat Lebaran, Muyanto tak menaikan harga kopinya. “Kami tidak pernah menaikkan harga, padahal harga bahannya sudah mahal. Tapi kan kami petani masih bisa untung, karena bahan baku kami tanam dan kelola sendiri,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya