SOLOPOS.COM - Wisatawan sedang menikmati kenindahan Pantai Sembukan, Desa/Kecamatan Paranggupito Wonogiri, Rabu (23/11/2022). (Solopos.com/Muhammad Diky Praditia).

Solopos.com, SOLO — Kelompok Sadar Wisata atau Pokdarwis Desa Paranggupito, Wonogiri, sudah mulai bersiap menyambut para pengunjung yang diprediksi bakal memadati dua objek wisata pantai di wilayah tersebut yakni Pantai Klotok dan Pantai Sembukan saat libur Lebaran 2024.

Persiapan dilakukan untuk mengantisipasi kepadatan agar pengunjung yang datang bisa menikmati wisata pantai itu dengan nyaman. Ketua Pokdarwis Desa Paranggupito, Agus Kurniawan Darmanto, mengatakan sudah melakukan persiapan teknis untuk menyambut pengunjung selama libur Lebaran 2024.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Sejumlah persiapan yang dilakukan seperti skema buka tutup jalan, penambahan personel, kantong parkir, shuttle, hingga tim SAR. Persiapan itu utamanya untuk memastikan kenyamanan pengunjung di Pantai Klotok dan Pantai Sembukan. 

Pantai Klotok dan Pantai Sembukan merupakan destinasi wisata yang terletak di pesisir selatan Desa/Kecamatan Paranggupito, Wonogiri. Dua pantai yang bersebelahan itu secara teknis dikelola Pokdarwis Desa Paranggupito bersama Pemerintah Kabupaten Wonogiri.

Agus mengatakan sejak awal Ramadan 1445 H/2024 sudah membuka pendaftaran sukarelawan untuk personel tambahan. “Ini tambahan untuk persiapan H+1 sampai H+7 Lebaran, satu pekan atau paling tidak selama sepuluh hari setelah Lebaran,” kata ketika dihubungi Solopos.com, Rabu (27/3/2024).

Jika pada hari-hari biasa personel bertugas hanya berjumlah 20-an orang, pada momen Lebaran, Agus mengatakan bakal menambah personel menjadi 52 orang, baik di Pantai Klotok maupun Pantai Sembukan.

Menambah Kantong Parkir

“Itu sudah termasuk petugas untuk parkir, retribusi, buka tutup jalan. Lebaran nanti pasti kendaraan full maka kami antisipasi seperti itu,” kata dia.

Selain itu Agus mengatakan pengelola menambah kantong parkir di lahan milik warga. Sebenarnya, menurut Agus, lahan parkir di Pantai Klotok dan Pantai Sembukan sudah sangat luas.

“Bahkan di Pantai Klotok dan Pantai Sembukan itu sebenarnya ada parkir untuk minibus dan bus medium, parkir sepeda motor juga ada,” kata dia 

Namun lonjakan jumlah pengunjung pada masa libur panjang membuat pengelola kewalahan sehingga dirasa perlu menambah kantong parkir. Apalagi pengalaman libur Nataru lalu lantaran sudah penuh, pantai terpaksa ditutup sementara pada pukul 11.00 WIB hingga 14.00 WIB.

Guna mengantisipasi banyaknya pengunjung, pengelola kemudian membuka kantong parkir di Lapangan Paranggupito yang biasanya digunakan untuk Festival Gelaran. Meski begitu, pemanfaatan lapangan merupakan opsi terakhir. Menurutnya, jarak lapangan itu juga cukup jauh sekitar 2 km dari pantai.

Agus menambahkan lantaran jarak antara tempat parkir dan pantai cukup jauh, pengelola menyediakan shuttle bus untuk antar jemput pengunjung. Berkaca pada libur Nataru lalu, jumlah shuttle pun juga perlu ditambah untuk Lebaran nanti.

Skenario Buka Tutup Jalan

Jika Nataru lalu pengelola hanya menyiapkan satu shuttle bus, pada libur Lebaran mendatang bakal disiapkan lima unit shuttle bus. Guna memberdayakan masyarakat, armada shuttle sengaja menggunakan angkutan milik warga Paranggupito “Nah untuk biaya nanti sekali jalan Rp4.000 kalau pulang pergi Rp8.000,” kata dia.

Selain itu, Agus menyadari wisata pantai memiliki risiko tinggi. Guna menghindari insiden atau kejadian yang tidak diinginkan pengelola mempersiapkan tim SAR di masing-masing pantai.

“Nanti ada dua orang yang standby di Pantai Klotok khusus untuk mengawasi pengunjung di pantai. Lalu di Pantai Sembukan juga kami siapkan dua orang. Kalau hari biasanya hanya satu, kali ini dua,” kata dia.

Selain itu, Agus juga memastikan ada penambahan personel kebersihan baik di area lapak maupun area pantai. Menurutnya, lantaran lonjakan pengunjung yang tinggi bisa dipastikan volume sampah juga tinggi. 

Dia tidak bisa memprediksi jumlah pengunjung yang akan datang, namun hampir dipastikan bisa mencapai ribuan orang per hari. Skema terburuk jika sampai pantai penuh nantinya, pengelola akan memberlakukan sistem buka tutup jalan. “Kalau pengunjung penuh mau tidak mau harus tutup beberapa jam menunggu pengunjung keluar, seperti itu,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya