SOLOPOS.COM - Capres nomor urut 03, Ganjar Pranowo, mengunjungi Pasar Mangu, Ngemplak, Boyolali, Sabtu (30/12/2023). (Solopos.com/Ni'matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI–Kedatangan calon presiden (Capres) nomor urut 03, Ganjar Pranowo, disambut meriah warga dan pedagang di Pasar Mangu, Ngemplak, Boyolali, Sabtu (30/12/2023).

Terpantau Ganjar bersama rombongan tiba di Pasar Mangu pukul 6.23 WIB. Warga dan para pedagang segera menyalami Ganjar yang baru saja tiba.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Beberapa warga dan pedagang berupaya mendekat untuk meminta foto kepada Ganjar sehingga kerumunan warga, pedagang, dan wartawan tak terelakkan.

Uniknya, beberapa pedagang memberikan sayur secara gratis kepada Ganjar, ada pula yang menawarkannya.

Salah satu yang memberikan gratis adalah pedagang sayur, Sarmini. Ia mengatakan sengaja datang dan memberikan sayur kangkung kepada Ganjar untuk kenang-kenangan. Ia juga ingin menyalami Ganjar.

“Sudah puluhan tahun saya berdagang, mulai dari Pasar Mangu lama hingga di tempat baru. Pak Ganjar pejabat tinggi pertama yang datang, jadi ingin memberi saja,” kata dia kepada Solopos.com di lokasi.

Terpisah saat wawancara door stop setelah berkeliling Pasar Mangu, Ganjar mengatakan harga beras sudah bukan naik lagi tapi stabil di atas.

Ia menjelaskan harga beras terendah yang biasanya Rp10.000 per kilogram menjadi Rp14.000 per kilogram. Ganjar menjelaskan hal tersebut terjadi sudah lama.

“Kedua, rasanya kita belum bisa untuk mengendalikan [harga] cabai, bawang. Namun, biasanya siklus ini terkait pada saat panen dan tidak panen,” jelas dia.

Ganjar mengatakan sisi produksi harus diperhatikan. “Ketika supply kurang, maka kondisinya menjadi seperti ini. Maka kalau produksinya mau kita jaga betul, rasa-rasanya kita sudah harus menyiapkan teknologi yang lebih baik. Daerah mana, sentra apa, kebutuhannya apa,” kata diam

Selanjutnya, ia mengatakan ketika bertanya ke hulu produksi, petani memiliki masalah pupuk. Ganjar mengatakan ada pedagang kangkung yang menanam sendiri. Namun, pedagang tersebut kesulitan menemukan pupuk di pasaran.

“Inilah yang menjadi concern kami. Waktu debat juga saya ditanya soal pupuknya langka. Pupuknya langka se-Indonesia,” kata dia.

Ganjar mengatakan jika pemerintah tidak serius menangani kelangkaan pupuk, maka hal tersebut akan sulit diselesaikan. Ia mengatakan hal tersebut adalah keluhan masyarakat setiap Ganjar datang.

“Kemarin kami lihat data dari Komisi VI dan IV, alokasi [pupuk] untuk Jawa Tengah tahun depan diturunkan. Maka, kemungkinkan besar kalau manajemenmya tidak diperbaharui tahun depan, pasti langka lagi,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya