Solopos.com, KLATEN — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Klaten mulai mendistribusikan logistik Pemilu 2024 ke panitia pemilihan di masing-masing kecamatan, Jumat (9/2/2024). KPU menargetkan distribusi logistik dari gudang KPU ke masing-masing kecamatan selesai dalam tiga hari atau Minggu (11/2/2024).
Logistik didistribusikan dari gudang Bulog di Desa Karanganom, Kecamatan Klaten Utara, yang digunakan untuk gudang logistik KPU. Ketua KPU Klaten, Primus Supriono, menjelaskan jumlah total logistik mencapai 20.990 kotak suara.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
Di dalamnya berisi surat suara, tinta, segel, alat coblos, sampul, serta berbagai perlengkapan yang dibutuhkan pada penyelenggaraan Pemilu, Rabu (14/2/2024) nanti. Pada H-1 Pemilu atau Selasa (13/2/2024), seluruh barang logistik sudah sampai di 4.198 tempat pemungutan suara (TPS) di 401 desa/kelurahan.
Pada hari pertama distribusi, Jumat, logistik Pemilu dikirim ke sembilan kecamatan meliputi Prambanan, Manisrenggo, Kemalang, Kebonarum, Klaten Selatan, Jogonalan, Karangnongko, Tulung, dan Jatinom.
Selanjutnya pada hari kedua, Sabtu (10/2/2024), logistik didistribusikan ke Polanharjo, Wonosari, Delanggu, Juwiring, Pedan, Karangdowo, Ceper, Trucuk, dan Cawas. Kemudian pada hari ketiga atau Minggu, giliran enam kecamatan lain yakni Bayat, Gantiwarno, Kalikotes, Ngawen, dan Karanganom.
“Sedangkan dua kecamatan lainnya, Klaten Tengah dan Klaten Utara, logistik tidak kami geser tetap berada di gudang Bulog. Nanti akan didistribusikan ke TPS melalui desa masing-masing pada 12-13 Februari 2024,” kata Primus saat pemberangkatan logistik, Jumat.
Primus menjelaskan di setiap persegeran logistik Pemilu dari KPU Klaten selalu ada pengawalan dari kepolisian termasuk distribusi logistik dari KPU ke kecamatan tersebut.
Pemantauan lewat Aplikasi
“Di setiap titik logistik, paling tidak ada dua personel yang selalu stand by di lokasi-lokasi tersebut. Persegeran walau hanya dua lembar surat suara selalu dikawal. Ini membuat kami juga nyaman untuk mendistribusikan logistik,” kata Primus.
Pengamanan berlapis juga dilakukan. KPU membuat aplikasi pengamanan distribusi logistik. Setiap kotak suara dan logistik Pemilu lainnya selalu melekat barcode. Setiap persegeran logistik, petugas operator KPU selalu melakukan pemindaian.
“Dari pemindaian tadi akan terlihat isi logistik apa, jenisnya apa, jumlahnya berapa, serta sampai di mana. Sehingga secara terintegrasi akan terpantau sistem kami. Kalau ada hambatan bisa diketahui pergerakan logistik lewat aplikasi. Jadi ini pengamanan berlapis. Secara fisik dikawal oleh jajaran kepolisian dan aplikasi kami back up,” kata Primus.
Ketua Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Klaten, Samsul Huda, menjelaskan saat distribusi logistik Pemilu, setiap unit armada ekspedisi dikawal personel kepolisian. Logistik dari gudang KPU itu didistribusikan ke gudang Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).
Di setiap gudang PPK juga dibantu pengamanan dari kepolisian. Begitu pula dengan pengiriman logistrik dari kecamatan ke desa dan nantinya didistribusikan ke setiap TPS selalu ada pengawalan.
Wakapolres Klaten, Kompol Tri Wakhyuni, menjelaskan distribusi logistik dari gudang KPU Klaten dilakukan dalam tiga hari. Sebanyak 20 personel Polres mengawal kendaraan pembawa logistik itu ke setiap kecamatan.
Wakapolres menekankan agar anggota Polres yang bertugas mengawal distribusi logistik bisa bekerja dengan penuh tanggung jawab. “Mari bersama-sama ada sinergitas, kerja sama antara kepolisian, Kodim, kejaksaan, KPU, serta Bawaslu. Mudah-mudahan pendistribusian yang akan berlangsung tiga hari ke depan bisa berjalan aman dan lancar tanpa ada kendala,” kata Wakapolres.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
