Soloraya
Selasa, 27 Februari 2024 - 16:59 WIB

Makam Prajurit Pangeran Diponegoro di Beku Klaten Ikut Tergusur Tol Solo-Jogja

Taufiq Sidik Prakoso  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Lokasi baru Makam Kiai Sadji di Dukuh Sidorejo, Desa Beku, Kecamatan Karanganom, Klaten, Selasa (27/2/2024). Makam prajurit Pangeran Diponegoro itu ikut dipindahkan karena terdampak tol Solo-Jogja, Selasa (27/2/2024). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Makam kuno bernama Kiai Sadji yang diyakini merupakan satu prajurit Pangeran Diponegoro di masa perang melawan Belanda pada abad ke-19 di Dukuh Sidorejo, Desa Beku, Karanganom, Klaten, ikut direlokasi karena kena proyek tol Solo-Jogja.

Makam tokoh tersebut menjadi satu dari 302 makam di permakaman umum Dukuh Sidorejo yang direlokasi ke tempat baru mulai Senin (26/2/2024). Makam leluhur tersebut sudah dipindahkan pada Senin (26/2/2024) bersama 29 makam lainnya.

Advertisement

Namun, lokasi baru makam Kiai Sadji terpisah dari makam lainnya. Lokasinya berada di barat jalan tol, pada gundukan tanah yang cukup tinggi di tepi sungai. Jaraknya sekitar 50 meter dari makam lainnya. Dipisahkannya makam Kiai Sadji dengan makam lainnya itu bukan tanpa sebab.

Ketua Panitia Pemindahan Makam Desa Beku, Parwito, 70, menjelaskan makam Kiai Sadji dipindahkan sesuai kondisi sebelumnya. Sebelum dipindahkan, makam Kiai Sadji memang terpisah dengan makam lainnya. Tempatnya juga berada di gundukan tanah dikelilingi pohon tinggi.

Advertisement

Ketua Panitia Pemindahan Makam Desa Beku, Parwito, 70, menjelaskan makam Kiai Sadji dipindahkan sesuai kondisi sebelumnya. Sebelum dipindahkan, makam Kiai Sadji memang terpisah dengan makam lainnya. Tempatnya juga berada di gundukan tanah dikelilingi pohon tinggi.

Uniknya, di lokasi makam Kiai Sadji selalu bersih meski warga jarang membersihkan kawasan tersebut. “Dulu kanan-kiri banyak pohon. Tetapi jarang ada daun jatuh di makam Kiai Sadji. Rumput saja tidak tumbuh,” kata Parwito saat ditemui Solopos.com di Desa Beku, Selasa (27/2/2024).

Parwito menjelaskan tidak ada ahli waris Kiai Sadji yang tinggal di wilayah Beku. Ahli waris tokoh tersebut ada di wilayah Kabupaten Purworejo. Disinggung soal sosok tokoh tersebut, Parwito menjelaskan dari cerita turun temurun, Kiai Sadji merupakan seorang prajurit Pangeran Diponegoro.

Advertisement

Dia menjelaskan banyak peziarah berdatangan ke makam Kiai Sadji. Mayoritas para peziarah berasal dari wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Konon, Kiai Sadji merupakan kerabat Keraton Jogja. “Kadang kala ada yang berziarah itu sampai bermalam beberapa hari,” kata Parwito.

Sekretaris Desa (Sekdes) Beku, Budi Santoso, juga menjelaskan dari kisah yang disampaikan secara turun temurun, Kiai Sadji merupakan salah satu prajurit Pangeran Diponegoro.

“Menurut kisahnya dulu Kiai Sadji menjadi salah satu anak buah Pangeran Diponegoro. Kemudian sampai di wilayah Dukuh Sidorejo dan wafat di sini. Usia makamnya sudah ratusan tahun,” kata Budi.

Advertisement

Budi juga menjelaskan makam Kiai Sadji dipindahkan dengan posisi sama seperti sebelumnya. “Makam dipindahkan seperti posisi kemarin dan saat ini berada di sebelah barat tol,” jelas dia.

Relokasi makam di Dukuh Sidorejo, Desa Beku, Kecamatan Karanganom dimulai sejak Senin (26/2/2024). Diperkirakan, proses pemindahan berlangsung sekitar empat hingga lima hari. Lahan untuk merelokasi makam tergusur tol tak jauh dari lokasi semula.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif